finnews.id – Nicolo Bulega akan melakukan debut di MotoGP pada Grand Prix Portugal di Portimao sebagai rider pengganti Marc Marquez. Marquez mengalami cedera bahu yang memaksa dirinya absen hingga akhir musim 2025 sehingga Ducati membutuhkan pengganti yang mampu menyesuaikan diri dengan cepat. Nicolo Bulega membawa pengalaman dari World Supersport dan World Superbike, termasuk gelar juara dunia Supersport 2023 dan kemenangan langsung di debut World Superbike 2024. Kesempatan ini menjadi pijakan awal bagi Bulega untuk membangun karier di kelas premier dan membuka peluang kursi penuh Ducati pada 2027.
Trek Portimao menuntut keseimbangan antara kecepatan dan stabilitas di tikungan. Nicolo Bulega harus menyesuaikan gaya balap dengan karakter GP25, mengatur strategi balapan, dan tetap konsisten selama sesi latihan. Sesi tes di Jerez memberi pengalaman awal, tetapi waktu terbatas menuntut fokus tinggi agar performa di balapan pertama sesuai target tim. Adaptasi mental menjadi sama pentingnya dengan kemampuan fisik karena tekanan debut MotoGP selalu tinggi.
Perjalanan Karier Nicolo Bulega
Karier Nicolo Bulega dimulai dari VR46 Academy yang melahirkan banyak talenta muda Italia. Kiprahnya di Moto3 dan Moto2 menghadirkan tantangan karena hasil yang dicapai belum memenuhi ekspektasi. Peralihan ke World Superbike pada 2022 membawa energi baru bagi kariernya. Kemenangan di World Supersport 2023 dan debut sukses di World Superbike 2024 menegaskan kemampuan Bulega sebagai rider cepat dan mampu beradaptasi dengan motor berbeda. Semua pengalaman ini memberi modal penting bagi Nicolo Bulega menghadapi tantangan kelas premier.
Bulega menunjukkan kematangan saat menyesuaikan diri dengan motor lebih bertenaga, memahami karakter sirkuit, dan mengatur ritme balap. Kemampuan ini menjadi alasan Ducati memilihnya sebagai pengganti Marquez, bukan sekadar rider sementara, melainkan calon rider jangka panjang.
Tantangan di Trek Portimao
Portimao dikenal dengan karakter sirkuit bergelombang, tikungan cepat, dan perubahan elevasi yang menuntut konsistensi pengendalian motor. Nicolo Bulega harus menyesuaikan gaya balap agar GP25 tetap stabil, menjaga garis ideal di tikungan, dan mengoptimalkan akselerasi keluar tikungan. Adaptasi cepat menjadi faktor utama agar performa di balapan pertama tetap kompetitif.
Selain aspek teknis, fokus mental juga menentukan. Bulega perlu mengatur tekanan untuk tampil maksimal tanpa mengambil risiko berlebihan. Strategi tim kemungkinan menargetkan adaptasi maksimal dan finis di zona poin sebagai capaian realistis. Transisi dari sesi latihan menuju balapan resmi akan menjadi penentu bagaimana Bulega mengelola tekanan dan memanfaatkan pengalaman untuk hasil terbaik.