Home Megapolitan Keluhan Warga DKI Soal JakLingko: Sopir Ugal-ugalan dan Tidak Ramah
Megapolitan

Keluhan Warga DKI Soal JakLingko: Sopir Ugal-ugalan dan Tidak Ramah

Bagikan
Layanan JakLingko masih banyak dikeluhkan warga Jakarta.
Layanan JakLingko masih banyak dikeluhkan warga Jakarta.
Bagikan

finnews.id – Sangat sulit mengubah karakter sopir angkutan umum di DKI Jakarta. Pada beberapa dekade lalu, ketika jalanan Jakarta masih ‘dikuasai’ oleh jenis angkutan yang mengejar setoran, banyak warga yang bertanya-tanya, kapan jalanan di Jakarta aman dari kelakuan ugal-ugalan sopir angkutan umum.

Pemprov DKI pun berinovasi. Mulai 2018, hadirlah JakLingko. Layanan Mikrotrans yang melayani hingga pelosok-pelosok Jakarta. Tarifnya: gratis, warga hanya tinggal menempelkan kartu pra bayar. Sopir Jaklingko pun mendapat gaji atau bayaran dari Pemprov DKI.

Setelah tujuh tahun beroperasi, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengakui kalau masih banyak keluhan tentang layanan Jaklingko, seperti pengemudi ugal-ugalan, tidak ramah kepada penumpang, hingga membawa keluarga ikut bekerja.

Atas keluhan tersebut, masyarakat pun mengusulkan agar sebaiknya JakLingko yang sebelumnya gratis, nantinya dipungut tarif

Hal ini diharapkan sopir atau pramudi JakLingko tak lagi berlaku seenaknya, karena kerap membuat penumpang tak nyaman.

“Memang, Mikrotrans ini, kami juga nggak mau seakan-akan sekarang menjadi milik pribadi. Di lapangan seperti itu. Nyetir bawa keluarganya, anaknya ada di sampingnya. Nggak boleh terjadi, tetap harus bekerja profesional,” jelas Pramono, Kamis, 30 Oktober 2025.

Pemprov DKI Akan Kaji Kenaikan Tarif Transjakarta

Pemprov DKI pun akan mempertimbangkan usulan masyarakat terkait pengenaan tarif untuk Mikrotrans atau JakLingko dibandingkan harus menaikkan tarif Transjakarta.

“Jadi, kadang kala, kita kasih gratis pun salah. Tapi nggak apa-apa, masukan itu akan kami pertimbangkan,” kata Pramono.

Sementara itu, besaran kenaikan tarif Transjakarta juga masih dikaji oleh Pemerintah Jakarta. Namun, Pramono memastikan kenaikan tarif pasti akan terjadi.

Menurut Pramono, meskipun tarif saat ini masih berlaku, beban subsidi yang ditanggung Pemprov DKI cukup besar.

Pemerintah, katanya, harus menanggung subsidi hingga Rp9.700 per tiket.

Kondisi ini kian terasa berat mengingat dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada 2026 dipangkas hingga Rp15 triliun.

Bagikan
Artikel Terkait
Jakarta Kebanjiran
Megapolitan

Banjir Jakarta Meluas, 54 RT di Jaktim dan Jaksel Terendam

finnews.id – Banjir yang merendam Jakarta makin meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan...

Macet parah
Megapolitan

Banjir, Jakarta Macet Parah! Ditlantas Polda Lakukan Rekayasa Lalulintas

finnews.id – Banjir terjadi di sejumlah titik di Jakarta akibat hujan deras...

Hujan deras dan angin kencang membuat sejumlah pohon di Jakarta Timur tumbang. Foto: BPBD Jaktim
Megapolitan

Pohon-pohon Bertumbangan di Jaktim, Petugas Gerak Cepat Evakuasi

finnews.id – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Jakarta Timur...

kecelakaan maut
Megapolitan

Kecelakaan Maut di Cengkareng, Gagal Salip Truk, Pemotor Tewas Terlindas

finnews.id – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Peternakan Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,...