finnews.id – Malaysia melaporkan peningkatan kasus yang sangat drastis terkait Influenza A subtipe H3N2. Efeknya, sekolah mulai ditutup demi mencegah penularan virus.
Bahkan, pemerintah Malaysia mulai mengimbau masyarakatnya agar menerapkan kembali protokol kesehatan serupa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Misalnya, kembali memakai masker di luar ruangan, menjauhi kerumunan, hingga rajin cuci tangan.
Menurut Ahli Virologi Molekuler Monash University Prof Vinod Balasubramaniam, virus influenza A telah menyebar sangat luas di banyak wilayah Asia dalam beberapa minggu terakhir. Malaysia menjadi salah satu negara yang melaporkan kasus tertinggi, disusul Singapura, Kamboja, dan Vietnam.
“Lonjakan kasus di Malaysia baru-baru ini mencerminkan tren regional, karena keberadaan virus secara global berada pada tingkat rendah hingga sedang,” ujar Prof Vinod, dikutip dari The Straits News, Kamis (30 Oktober 2025).
Kementerian Kesehatan Malaysia bahkan mencatat, seluruh negara bagian dan teritori federal Malaysia mencatat peningkatan kasus, dengan lima negara bagian melaporkan kasus terbanyak yaitu Selangor, Kuala Lumpur, Putrajaya, Johor, dan Kedah.
Sebagian kasus dilaporkan di sekolah-sekolah, taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengan pertama, dan sekolah swasta. Secara keseluruhan, terdapat 97 klaster influenza A yang dilaporkan selama minggu ke 40/2025. Karena menjadi klaster penyebaran virus, beberapa sekolah memutuskan untuk tutup sementara.
Influenza adalah virus musiman yang tergolong dalam penyakit ringan. Penyakit ini umum terjadi selama musim kemarau dan musim hujan, dan biasanya sembuh sendiri dalam seminggu.
“Namun influenza bisa menjadi serius bagi kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan penyakit kronis,” ujar Prof Vinod.
Langkah-langkah pencegahan sangat penting bagi kelompok berisiko tinggi tersebut. Salah satu langkah penting yang bisa dilakukan adalah vaksin influenza.
Virus Influenza A subtipe H3N2 menyebar melalui udara, sama seperti Covid-19. Sentuhan tangan serta permukaan yang terkontaminasi bisa menjadi pintu masuk virus ke tubuh.