finnews.id – Temuan partikel mikroplastik dalam air hujan di Jakarta menandai babak baru pencemaran yang tak lagi hanya mengotori laut dan sungai, tapi sudah turun langsung dari langit.
Riset BRIN menunjukkan partikel plastik berukuran mikroskopis ini berasal dari serat pakaian sintetis, debu kendaraan, hingga sisa pembakaran sampah. Terangkat ke udara, terbawa angin, lalu jatuh lagi bersama air hujan, dan akhirnya masuk ke tubuh manusia.
Apa itu Mikroplastik dan dari Mana Asalnya?
Dilansir Alodokter Mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Mikroplastik bisa masuk ke tubuh melalui tiga jalur:
- terhirup saat bernapas,
- tertelan lewat makanan & minuman,
- terserap lewat kulit.
Berdasarkan sumbernya, mikroplastik terbagi dua:
- Primer: diproduksi sebagai bahan industri (scrub sabun, serat pakaian, kosmetik, deterjen)
- Sekunder: pecahan plastik sekali pakai yang terurai menjadi sangat kecil
Di Indonesia, mikroplastik sudah ditemukan di laut, sungai, terumbu karang, bahkan di perut ikan yang dikonsumsi manusia.
7 Bahaya Mikroplastik untuk Kesehatan
1. Iritasi dan Peradangan Kulit
Produk rumah tangga dan kosmetik yang mengandung mikroplastik bisa memicu iritasi, terutama pada kulit sensitif atau penderita alergi karena membawa bahan kimia pemicu peradangan.
2. Gangguan Pernapasan
Mikroplastik di udara mudah terhirup dan merusak jaringan paru. Dampaknya meningkatkan risiko asma, PPOK, hingga kanker paru dalam jangka panjang.
3. Kerusakan Sistem Pencernaan
Mikroplastik yang tertelan dapat melukai dinding usus, memicu peradangan, serta menurunkan jumlah bakteri baik yang berperan dalam imun dan penyerapan nutrisi.
4. Penurunan Daya Tahan Tubuh
Karena 70–80% sel imun berada di usus, gangguan pencernaan akibat mikroplastik otomatis melemahkan imunitas, bahkan dikaitkan dengan pemicu penyakit autoimun.
5. Gangguan Hormon dan Metabolisme
Bahan kimia pada plastik seperti BPA dan phthalates dapat mengacaukan sistem endokrin — yang mengatur metabolisme, berat badan, hingga reproduksi.