Home Megapolitan Sengketa Lahan Berdarah: Aktor Utama Penembakan Pengacara di Tanah Abang Ditangkap
Megapolitan

Sengketa Lahan Berdarah: Aktor Utama Penembakan Pengacara di Tanah Abang Ditangkap

Bagikan
Penembakan pengacara Tanah Abang
Pelaku tunggal penembakan pengacara berinisial WA di Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhirnya diringkus polisi. Insiden pada 28 Oktober 2025 ini dipicu konflik sengketa lahan antarkelompok.Foto:UnsplashMaxim Hopman
Bagikan

Finnews.id – Teka-teki pelaku penembakan terhadap seorang pengacara berinisial WA (34) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhirnya terpecahkan. Hanya berselang sehari pasca-insiden berdarah yang menggemparkan ibu kota, pihak kepolisian berhasil meringkus aktor utama di balik aksi kekerasan tersebut.

Korban, WA, diketahui mengalami luka tembak di bagian punggung kanan atas dan kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati. Pihak berwajib memastikan bahwa kasus ini bukan murni kriminalitas, melainkan berakar dari konflik berkepanjangan terkait sengketa lahan kosong.

Pelaku Utama Penembakan Telah Diamankan

Kepastian penangkapan terduga pelaku disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra.

“Benar, untuk terduga pelaku penembakan terhadap korban inisial WA sudah diamankan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujar AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu 29 Oktoer 2025.

Penangkapan cepat ini menjadi titik terang dalam penyelidikan kasus yang bermula dari bentrokan dua kelompok di sebuah lahan kosong di Jalan KH Mas Mansyur, kawasan Tanah Abang, pada Selasa 28 Oktober 2025 pagi, sekitar pukul 07.28 WIB.

Meskipun bentrokan melibatkan dua kubu, AKBP Roby menegaskan bahwa aksi penembakan terhadap pengacara WA dilakukan oleh satu orang pelaku tunggal. Polisi kini tengah melakukan pendalaman intensif untuk mengungkap peran seluruh individu yang terlibat dalam konflik berdarah tersebut.

Awal Mula Konflik: Sengketa Lahan Jadi Pemicu Utama

Hasil penyelidikan awal dan keterangan dari saksi-saksi di lapangan mengerucut pada satu motif utama: perebutan kekuasaan atau sengketa lahan kosong. Lahan yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) disinyalir telah lama menjadi objek perselisihan antara dua kelompok.

“Ini adalah konflik antar kelompok. Lokasi kejadiannya adalah tanah kosong. Memang masih ada masalah sengketa di sana. Jadi betul, pemicunya adalah sengketa tanah kosong,” jelas Roby Heri Saputra.

Bagikan
Artikel Terkait
Daerah rawan longsor Jakarta
Megapolitan

Peringatan Dini BPBD:  12 Kecamatan Rawan Longsor di Jakarta saat Natal dan Tahun Baru

finnews.id – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Penanggulangan Bencana...

prakiraan cuaca Rabu 17 Desember 2025
Megapolitan

Prakiraan Cuaca Rabu 17 Desember 2025: Hujan Ringan Dominasi Jakarta dan Kepulauan Seribu

Finnews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca di...

Puncak Arus Mudik Natal dan Tahun Baru
Megapolitan

Puncak Arus Mudik Nataru Diprediksi 19–20 Desember, Ini Persiapan Dishub DKI 

finnews.id – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memprediksi puncak arus mudik pada...

Prakiraan Cuaca Jakarta 16 Desember
Megapolitan

Awas Hujan Sore! Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Selasa 16 Desember 2025

Finnews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk...