finnews.id – Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao menangis setelah negaranya sah menjadi anggota ke-11 ASEAN pada Minggu, 26 Oktober 2025.
Momen haru itu terjadi di Kuala Lumpur Convention Centre yang menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN.
Bendera merah, hitam, dan kuning Timor Leste berkibar sejajar dengan bendera negara-negara Asia Tenggara lainnya, setelah penantian 14 tahun sejak mendaftar pada 2011.
“Ini bukan sekadar mimpi yang jadi kenyataan, tetapi juga penegasan kuat atas perjalanan kami yang ditandai dengan ketangguhan, tekad, dan harapan,” ujar Gusmao, dikutip dari kantor berita AFP.
“Ini bukan akhir dari perjalanan kami. Ini adalah awal dari babak baru yang menginspirasi,” tambahnya.
Beberapa jurnalis Timor Leste pun tak kuasa menahan tangis haru. Video kontingen media yang menyeka air mata mereka bahkan menjadi viral di media sosial.
Andre Paulo, penyiar lokal Timor Leste, mengungkapkan perasaan bangga yang meluap.
“Bagi kami, ini adalah sejarah,” kata Andre Paulo kepada This Week in Asia.
“Kami telah menunggu begitu lama untuk berdiri bersama negara-negara lain di kawasan ini. Ini adalah kemenangan bagi rakyat kami,” imbuhnya, dikutip dari SCMP.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, selaku tuan rumah, menyambut bergabungnya Dili. Menurutnya, aksesi ini melengkapi keluarga ASEAN.
“Dalam komunitas ini, pembangunan Timor-Leste dan otonomi strategisnya akan mendapatkan dukungan yang kuat dan berkelanjutan,” kata Anwar.
Timor Leste secara resmi menjadi anggota baru pertama yang bergabung dengan ASEAN sejak Kamboja pada 1999.
Perjuangan panjang Timor Leste jadi anggota ASEAN
Aksesi ini merupakan puncak dari perjuangan panjang Timor Leste, negara yang dulunya merupakan koloni Portugis dan pernah menjadi bagian dari Indonesia.
Timor Leste dulu bernama Timor Timur lepas dari Indonesia melalui referendum yang diawasi PBB pada 2002.
Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta, yang turut menghadiri upacara pada Minggu, dikenal sebagai tokoh yang sejak lama memperjuangkan keanggotaan ASEAN.