finnews.id – Halloween selalu identik dengan labu, kostum seram, dan permen. Namun, banyak orang tidak mengetahui sisi sejarah dan tradisi Halloween yang menarik. Berikut 7 fakta Halloween yang membuat kamu lebih memahami asal-usul, makna, dan cara perayaannya.
Kapan Halloween Dirayakan?
Halloween dirayakan setiap 31 Oktober, tepat malam sebelum Hari Semua Orang Kudus (All Saints’ Day) pada 1 November. Festival ini bermula dari Samhain di Irlandia kuno, yang menandai akhir musim panen dan awal musim dingin. Orang Celtic percaya bahwa malam itu batas antara dunia hidup dan mati menjadi tipis, sehingga roh-roh bisa kembali ke bumi. Karena itu, masyarakat memilih 31 Oktober sebagai waktu utama merayakan Halloween.
1. Asal-usul Halloween bukan hanya Amerika
Sebenarnya, Halloween berasal dari festival Samhain di Irlandia kuno. Festival ini menandai akhir musim panen dan awal musim dingin. Seiring waktu, imigran Irlandia membawa tradisi ini ke Amerika pada abad ke-19, sehingga Halloween mulai populer di sana.
2. Warna oranye dan hitam punya makna khusus
Warna oranye dan hitam yang sering terlihat di Halloween memiliki makna simbolis. Oranye melambangkan panen dan kekayaan, sedangkan hitam menunjukkan kegelapan, kematian, dan dunia roh. Dengan memahami simbol ini, kamu bisa melihat bahwa kombinasi warna tersebut bukan sekadar estetika.
3. Jack-o’-lantern awalnya bukan labu
Awalnya, orang Irlandia membuat lentera dari lobak atau bit, bukan labu. Setelah imigran Irlandia pindah ke Amerika, mereka mulai menggunakan labu karena ukurannya lebih besar dan mudah diukir. Jadi, tradisi labu Halloween baru populer di Amerika.
4. Trick-or-treat awalnya ritual untuk “souling”
Tradisi trick-or-treat modern berasal dari ritual souling. Anak-anak atau orang miskin berkeliling rumah meminta kue atau roti sebagai imbalan doa untuk orang mati. Dengan begitu, ritual ini awalnya bersifat spiritual, bukan sekadar hiburan atau komersial.
5. Permen modern jadi populer karena marketing
Kebiasaan membagikan permen di Halloween mulai booming di Amerika pada 1950-an. Produsen permen melihat kesempatan untuk meningkatkan penjualan, sehingga tradisi ini berkembang menjadi salah satu kegiatan paling populer di Halloween.
