finnews.id – Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, masih belum menentukan langkah selanjutnya setelah skuad Garuda gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2026. Kekalahan 0–1 dari Irak pada laga terakhir Grup B kualifikasi zona Asia, Minggu (—/—), memastikan langkah Indonesia terhenti.
Sebelumnya, timnas juga harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor 2–3 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Dua hasil negatif beruntun itu membuat peluang Indonesia untuk melangkah ke putaran kelima pupus.
“Saat ini saya belum punya rencana. Kami perlu refleksi terhadap apa yang sudah dilakukan, tapi saya benar-benar tidak tahu jawabannya,” ujar Kluivert dalam konferensi pers usai pertandingan, dikutip dari rekaman audio yang diterima pewarta.
Pelatih asal Belanda itu menegaskan dirinya belum tahu apakah akan melanjutkan karier bersama timnas Indonesia atau tidak. “Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” tambahnya singkat.
Perjalanan Singkat Kluivert di Timnas Indonesia
Patrick Kluivert resmi ditunjuk oleh PSSI sebagai pelatih timnas Indonesia pada 8 Januari, menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat dua hari sebelumnya. Eks penyerang Barcelona itu menjalani debut pada Maret lalu, namun start-nya kurang mulus setelah tim Garuda takluk 1–5 dari Australia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Performa Indonesia mulai menunjukkan peningkatan di laga berikutnya. Skuad Garuda menundukkan Bahrain 1–0 dan kembali mencatat kemenangan dengan skor serupa atas China pada Juni. Namun, di laga terakhir Grup C, Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor telak 0–6.
Meski demikian, hasil positif sebelumnya membuat Indonesia berhak lolos ke putaran keempat dengan posisi keempat klasemen. Kluivert kemudian menyiapkan tim melalui dua laga uji coba di Jawa Timur pada September. Indonesia menang telak 6–0 atas Taiwan, namun ditahan imbang tanpa gol oleh Lebanon pada laga berikutnya.
Kegagalan melangkah lebih jauh di kualifikasi membuat masa depan Kluivert bersama timnas Garuda kini berada di ujung tanduk. PSSI disebut akan segera mengevaluasi kinerja pelatih berusia 49 tahun itu sebelum mengambil keputusan final. (*)