finnews.id – VinFast makin serius ekspansi ke pasar global, di Busworld 2025 Brussel, Belgia, perusahaan otomotif asal Vietnam ini resmi meluncurkan 2 model bus listrik.
Mempunyai nama VinFast EB8 dan EB12, keduanya langsung mencuri perhatian karena mengusung teknologi ramah lingkungan.
Berdasarkan informasi yang finnews.id dapat, bus listrik ini siap digunakan untuk sistem transportasi massal di Eropa mulai tahun depan.
Angka 8 dan 12 pada nama modelnya merujuk pada panjang bodi bus masing-masing, 8 meter untuk untuk EB8 dan 12 meter untuk EB12.
Spesifikasi Listrik yang Nggak Kaleng-Kaleng
Baik EB8 maupun EB12 sudah lolos sertifikasi UNECE dan CE, 2 standar penting untuk kendaraan yang dijual di wilayah Eropa.
Dari sisi jeroan, keduanya ditenagai baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) hasil kerja sama dengan dua raksasa industri baterai dunia, CATL dan Gotion.
EB12 dibekali baterai 422 kWh, dengan motor listrik ganda 250 kW, sanggup menempuh jarak hingga 400 km sekali isi daya.
Kapasitas penumpangnya mencapai 90 orang, terdiri dari 35 tempat duduk dan 54 ruang berdiri, plus satu slot untuk pengguna kursi roda.
EB8 membawa baterai 359 kWh dan motor listrik tunggal 200 kW, dengan kapasitas angkut hingga 60 penumpang.
Keduanya juga mendukung fitur fast charging, EB12 bisa diisi daya hingga 140 kW, sedangkan EB8 mendukung pengisian cepat 120 kW.
Waktu isi ulang baterai bus listrik VinFast ini diperkirakan hanya butuh 2-3 jam saja, lalu selanjutnya siap mengantar penumpang ke tujuan.
Teknologi dan Fitur Keren untuk Penumpang dan Pengemudi
Nggak cuma irit dan ramah lingkungan, 2 bus listrik ini juga dibekali teknologi kekinian. Sebut saja sistem ADAS (Advanced Driver Assistance System).
Bus terbaru ini memiliki desain interior ergonomis, hingga fitur-fitur smart yang bikin pengalaman naik bus jadi lebih nyaman dan modern.
VinFast bukan pemain baru dalam urusan bus listrik, perusahaan ini sudah mengoperasikan layanan bus listrik di Vietnam selama 4 tahun terakhir.
Bahkan, pabrik barunya sudah disiapkan untuk memproduksi hingga 2.000 unit per tahun mulai 2026.