finnews.id – Rasa sakit akibat putus cinta sering kali meninggalkan jejak emosional yang mendalam. Tak jarang, perempuan mencari cara untuk melepaskan perasaan sedih yang membebani hati. Salah satu cara yang paling populer adalah dengan memotong rambut. Fenomena ini dikenal dengan istilah “breakup haircut”, yang kini semakin banyak dilakukan sebagai bentuk terapi emosional.
Mengapa Potong Rambut Bisa Redakan Kesedihan?
Rambut memiliki makna simbolis yang kuat. Perubahan gaya rambut sering dihubungkan dengan identitas diri dan kepercayaan diri seseorang. Potongan baru bisa menjadi cara untuk mengekspresikan diri, menunjukkan bahwa seseorang siap menghadapi fase baru, dan bahkan membangkitkan rasa percaya diri yang sempat hilang.
Selain itu, banyak perempuan merasakan kebebasan psikologis setelah potong rambut. Rambut panjang yang sebelumnya mengingatkan pada masa lalu bisa diganti dengan gaya yang lebih segar. Dengan begitu, memotong rambut tidak sekadar perubahan fisik, tetapi juga menjadi proses simbolik membuang kenangan pahit dan membuka lembaran baru.
Manfaat Psikologis dari Breakup Haircut
- Meningkatkan rasa percaya diri: Rambut baru menciptakan tampilan baru, membuat seseorang merasa lebih menarik dan kuat.
- Simbol awal baru: Setiap helai rambut yang dipotong bisa dirasakan sebagai pelepasan dari masa lalu.
- Melepaskan emosi: Potong rambut setelah putus bisa hilangkan kesedihan dengan cara yang sehat, sebagai bentuk ekspresi diri.
Perhatian untuk Emotional Spending
Meski memiliki dampak positif, fenomena ini juga bisa memicu keputusan impulsif, terutama dalam budaya konsumtif. Banyak orang mungkin melakukan breakup haircut saat emosi belum stabil, sehingga bisa berdampak pada pengeluaran berlebihan atau pilihan gaya rambut yang tidak sesuai kepribadian.
Dengan rambut baru, seseorang tidak hanya menampilkan tampilan segar, tapi juga menunjukkan kesiapan untuk memulai babak hidup baru dengan percaya diri.