finnews.id – Meski zaman terus berkembang, mitos nabrak kucing masih banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
Tak sedikit yang merasa cemas, terutama saat insiden itu terjadi di masa-masa sensitif, seperti ketika istri sedang hamil.
Mitos ini bahkan sering membuat orang merasa bersalah atau takut mengalami hal buruk setelah menabrak seekor kucing, apalagi jika sampai mati.
Uniknya, kepercayaan tentang mitos nabrak kucing saat istri hamil ini ternyata bukan asli dari budaya Indonesia, banyak ahli sejarah menduga bahwa mitos ini berasal dari kepercayaan Mesir Kuno, di mana kucing dianggap sebagai hewan suci.
Di masa itu, kucing dipercaya sebagai perwujudan Dewi Bastet, dewi pelindung rumah tangga dan kesuburan yang membuatnya dihormati, bahkan disembah sejak 4.000 SM.
Pengaruh budaya Mesir diyakini menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Asia.
Meskipun belum ada bukti ilmiah kuat yang menghubungkan langsung antara mitos di Indonesia dengan tradisi Mesir, ramalan atau mitos tentang kucing tetap hidup dan berkembang, khususnya saat dikaitkan dengan kondisi kehamilan.
Berikut ini adalah lima mitos paling umum yang masih dipercaya banyak orang:
1. Membawa Kesialan untuk Keluarga
Salah satu mitos yang paling sering terdengar adalah bahwa menabrak kucing apalagi saat istri sedang hamil bisa membawa kesialan. Kesialan ini dipercaya tak hanya menimpa si penabrak, tetapi juga pasangan dan anggota keluarga lain di rumah. Orang yang mempercayai mitos ini biasanya langsung merasa takut setelah kejadian, seolah akan tertimpa nasib buruk dalam waktu dekat.
Kesialan yang dimaksud bisa bermacam-macam: mulai dari rezeki yang seret, pertengkaran rumah tangga, hingga kecelakaan kecil. Tak jarang orang jadi merasa was-was selama berhari-hari setelah insiden tersebut.
2. Menimbulkan Penyakit Mendadak
Mitos lainnya menyebutkan bahwa menabrak kucing bisa menyebabkan sakit, terutama jika tubuh kucing dibiarkan tergeletak begitu saja. Dalam konteks ini, penyakit dipercaya sebagai ‘pembalasan’ dari arwah si kucing karena tubuhnya tidak diperlakukan dengan layak.
