finnews.id – Pernahkah kamu terbangun di tengah malam tanpa alasan yang jelas? Misalnya sekitar pukul 2 atau 3 dini hari, mata tiba-tiba terbuka, padahal tubuh terasa lelah.
Banyak orang mengalami hal ini, dan tidak sedikit yang mengaitkannya dengan hal mistis.
Mitos sering bangun tengah malam memang sudah lama berkembang di berbagai budaya, termasuk di Indonesia, ada yang percaya bahwa ini adalah pertanda “dihampiri makhluk halus” atau tanda adanya energi gaib di sekitar kita.
Namun, seberapa benar anggapan tersebut? Apakah mitos sering bangun tengah malam memiliki dasar ilmiah, atau hanya kepercayaan turun-temurun yang terbentuk dari pengalaman dan cerita rakyat?
Dalam artikel ini, kita akan membahas mitos, fakta medis, hingga tips menghadapi kebiasaan bangun di tengah malam.
Menariknya, dalam banyak tradisi spiritual, mitos sering bangun tengah malam bukanlah hal yang sepenuhnya negatif.
Ada yang meyakini bahwa bangun di jam-jam tertentu, seperti pukul 3 pagi, adalah “panggilan jiwa” atau momen ketika alam bawah sadar kita paling terbuka.
Tapi di sisi lain, ahli kesehatan tidur menyebut hal ini bisa jadi pertanda adanya gangguan pola tidur, stres, atau bahkan kondisi medis tertentu.
Mitos yang Berkembang di Masyarakat
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, bangun tengah malam, terutama sekitar jam 3 pagi disebut sebagai “jam gaib”.
Konon, ini adalah waktu di mana “makhluk halus” aktif berkeliling dan energi supranatural berada di puncaknya. Oleh karena itu, banyak yang merasa takut atau tidak nyaman saat terbangun pada jam tersebut.
Ada juga mitos dari Tiongkok kuno yang menyebut bahwa waktu tidur terbagi berdasarkan organ tubuh dalam konsep jam tubuh organik (body organ clock).
Jika kamu sering bangun antara pukul 1–3 pagi, itu dikaitkan dengan masalah di organ hati dan bisa juga terkait dengan penyesalan atau kemarahan yang belum selesai.
Terbangun Tengah Malam Menurut Ilmu Kesehatan
Secara medis, fenomena bangun tengah malam sangat umum terjadi, biasanya ini dikaitkan dengan pola tidur yang terganggu, seperti insomnia, sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur), atau efek samping dari stres berlebih.