finnews.id –
Bagi setiap orang tua, melihat anak belajar dengan mudah adalah impian. Namun, beberapa anak mengalami kesulitan belajar yang tampak tidak wajar, meskipun lingkungan belajar dan metode yang digunakan sudah optimal. Salah satu penyebab yang sering tidak disadari adalah disleksia. Mengetahui apa itu disleksia membantu orang tua memberikan dukungan tepat sejak dini sehingga anak tetap berkembang secara optimal dan percaya diri.
Daftar Isi
-
Apa Itu Disleksia
-
Tanda dan Gejala pada Anak
-
Penyebab Gangguan Membaca
-
Dampak Jika Tidak Ditangani
-
Cara Membantu Anak dengan Kesulitan Belajar
-
Strategi Belajar Efektif
-
Penutup
-
FAQ
Apa Itu Disleksia
Disleksia merupakan gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan membaca, menulis, dan mengeja. Anak yang mengalami kondisi ini biasanya memiliki kecerdasan normal atau bahkan di atas rata-rata, tetapi kesulitan mengolah bahasa tertulis. Kesulitan ini muncul karena otak mereka memproses informasi bahasa dengan cara berbeda, bukan karena kemalasan atau kurangnya kecerdasan. Orang tua dan guru yang memahami apa itu disleksia dapat menggunakan metode belajar yang sesuai untuk anak.
Karakteristik Anak dengan Kesulitan Membaca
Anak dengan gangguan membaca sering menunjukkan beberapa karakteristik. Mereka kesulitan membaca kata sederhana meskipun sudah diajarkan berkali-kali, menukar huruf atau urutan kata saat membaca atau menulis, membaca lambat, sulit mengeja kata yang familiar, dan kesulitan mengingat urutan angka atau instruksi sederhana. Perbedaan ini membuat metode belajar umum tidak selalu efektif bagi mereka.
Tanda dan Gejala pada Anak
Gejala gangguan belajar ini muncul sejak usia dini, tetapi sering terlihat saat anak mulai belajar membaca dan menulis. Beberapa tanda yang bisa diamati antara lain menghindari aktivitas membaca atau menulis, kesulitan mengingat huruf, angka, atau urutan kata, membalik atau menukar huruf seperti b/d atau p/q, menulis lambat dan tidak rapi, mudah frustrasi saat belajar, serta kesulitan memahami teks atau mengikuti instruksi panjang.
Pengamatan sejak awal sangat penting karena orang tua dapat melakukan intervensi lebih cepat untuk mendukung kemampuan belajar anak.