finnews.id – Pernahkah kamu menginap di hotel dan menyadari sesuatu yang “hilang” dari kamar?
Ya, tidak ada jam dinding, entah itu hotel bintang satu yang sederhana, hingga hotel mewah berbintang lima, fenomena ini nyaris sama, yaitu kamar hotel jarang sekali atau bahkan tidak pernah dilengkapi jam dinding.
Padahal, kehadiran jam dinding bisa sangat membantu, terutama bagi kamu yang harus bangun pagi karena ada agenda penting, rapat, atau penerbangan.
Melihat jam secara cepat tanpa harus membuka ponsel jelas lebih praktis. Jadi, kenapa ya, tidak ada jam dinding di kamar hotel, bahkan di tempat menginap kelas premium sekalipun?
Ternyata, bukan tanpa alasan, ada sejumlah pertimbangan khusus dari pihak hotel mengapa mereka memilih untuk tidak menempatkan jam dinding di setiap kamar.
Dirangkum dari berbagai sumber dan pengalaman praktis di industri perhotelan, berikut ini adalah beberapa alasan utama yang menjelaskan kenapa tidak ada jam dinding di kamar hotel.
1. Tamu Bisa Cepat-cepat Pergi
Hotel adalah bisnis jasa, dan semakin lama tamu menginap, semakin besar potensi pemasukan. Jika kamar dilengkapi jam dinding, tamu bisa lebih sadar waktu dan merasa tergesa menjelang check-out. Tanpa jam, waktu terasa lebih “longgar” dan tamu pun cenderung menikmati suasana lebih lama. Dalam dunia perhotelan, ini dikenal sebagai strategi memperpanjang durasi hunian secara halus.
2. Wake Up Call Lebih Disukai
Sebagian besar hotel menyediakan layanan wake up call, yaitu panggilan telepon dari resepsionis untuk membangunkan tamu sesuai permintaan. Dengan layanan ini, kehadiran jam dinding menjadi tidak begitu penting. Apalagi saat ini hampir semua orang membawa smartphone atau jam digital pribadi, jadi kebutuhan akan jam dinding semakin minim.
3. Suara Tik-Tok Bisa Mengganggu Tidur
Kamar hotel dirancang untuk kenyamanan maksimal, terutama bagi tamu yang ingin beristirahat tenang setelah perjalanan panjang. Jam dinding—terutama yang analog—menghasilkan suara detikan yang bisa mengganggu kualitas tidur, terutama bagi tamu yang sensitif terhadap suara. Daripada menimbulkan keluhan, hotel lebih memilih untuk tidak memasang jam sama sekali.
4. Jam di Lobi Sudah Cukup
Jika kamu butuh melihat waktu, biasanya jam besar sudah tersedia di area umum seperti lobi atau ruang makan. Ini dianggap cukup mewakili kebutuhan tamu untuk mengetahui waktu. Jadi, daripada menambahkan elemen yang bisa menambah biaya atau mengganggu desain kamar, hotel lebih memilih fokus pada area publik.
5. Khawatir Diambil Tamu
Walaupun tidak semua tamu begitu, pihak hotel tentu mempertimbangkan kemungkinan terburuk. Jam dinding memang bukan barang mahal, tapi cukup mudah dibawa pulang secara diam-diam. Ketimbang harus repot memeriksa setiap kamar setelah check-out atau menghadapi situasi tak mengenakkan, hotel memilih tidak memasang jam di kamar sejak awal.
6. Menjaga Estetika Desain Interior
Kamar hotel dirancang dengan sangat hati-hati agar memberikan kesan bersih, elegan, dan nyaman. Jam dinding sering kali dianggap mengganggu estetika, terutama jika desainnya tidak menyatu dengan interior. Banyak hotel modern kini mengusung konsep minimalis, dan jam dinding dianggap sebagai elemen tambahan yang tidak perlu.