finnews.id – Membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan hemat dan masuk akal, terutama jika kamu ingin memiliki kendaraan pribadi tanpa menguras tabungan.
Namun, ada satu hal penting yang wajib diingat, jangan hanya tergiur harga, salah langkah saat memilih mobil bekas bisa bikin kamu merugi di kemudian hari, terutama jika kondisi mesin mobil bekas tidak sehat.
Sayangnya banyak pembeli mobil bekas yang langsung menyalakan mesin begitu sampai di lokasi, padahal, menurut video dari kanal YouTube Mamik Yess, ada serangkaian langkah mengecek mesin mobil bekas sebelum dinyalakan yang justru sangat penting untuk dilakukan pertama kali.
Pemeriksaan ini bukan cuma formalitas, tapi bisa jadi penentu apakah mobil layak dibeli atau justru harus ditinggalkan.
Untuk kamu yang sedang mempertimbangkan membeli kendaraan second, berikut adalah panduan praktis dan ringan yang bisa kamu terapkan agar tidak salah pilih.
1. Tahan Dulu, Jangan Langsung Nyalakan Mesin
Langkah pertama justru adalah menahan diri. Jangan langsung putar kunci kontak. Pemeriksaan visual pada mesin mobil bekas saat mati bisa mengungkap banyak hal yang tak terlihat saat mesin hidup. Ini seperti membaca “riwayat kesehatan” mobil dari luar sebelum mendengar suaranya.
Mulailah dari bagian luar mesin, perhatikan apakah ada rembesan oli, bekas kebocoran, atau komponen yang terlihat aus. Jika sejak awal ada kejanggalan secara kasat mata, itu bisa jadi sinyal untuk lebih waspada.
2. Buka Radiator, Intip Kesehatannya
Radiator adalah salah satu komponen vital dalam sistem pendinginan mesin. Cek dengan membuka tutup radiator (pastikan mesin dalam keadaan dingin ya).
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Apakah air radiator menggunakan coolant atau air biasa?
- Apakah airnya bersih atau keruh?
- Apakah ada karat pada tutup radiator?
- Tekan selang radiator, masih elastis atau sudah keras?
Radiator yang bersih dan berfungsi baik bisa jadi tanda bahwa perawatan mobil dilakukan dengan benar, terutama untuk mencegah overheat.
3. Periksa Oli: Volume dan Warna Bicara Banyak
Oli adalah “darah” bagi mesin. Gunakan dipstick (stik pengukur oli) untuk memeriksa dua hal penting:
- Volume oli: Harus berada di antara batas bawah dan atas.
- Kualitas oli: Jangan terlalu hitam pekat atau terlalu kental.
Ada trik licik yang kadang dilakukan penjual nakal, yaitu mengisi oli gardan (yang sangat kental) ke dalam mesin agar suara terdengar halus. Tapi ini hanya menyamarkan masalah sebenarnya. Maka dari itu, jangan hanya dengarkan suara mesin, cek kualitas olinya dulu.
4. Tutup Oli Mesin Juga Wajib Dicek
Buka penutup oli mesin dan lihat bagian dalamnya. Ini mungkin tampak sepele, tapi sangat penting. Jika ada kerak atau lumpur menempel, itu tanda oli tidak pernah diganti secara rutin. Sebaliknya, jika terlihat bersih dan mengilap, besar kemungkinan mobil dirawat dengan baik.
5. Intip Bagian Bawah Mesin
Jangan lupa merunduk sejenak dan periksa area bawah mobil, terutama di sekitar mesin. Apakah ada:
- Tetesan oli?
- Rembesan cairan?
- Bagian yang basah atau tampak berminyak?
Jika ya, sebaiknya kamu pikir dua kali. Kebocoran oli bisa jadi masalah serius yang akan makan biaya besar ke depannya.
6. Terkahir Nyalakan Mesin
Jika semua pemeriksaan di atas sudah dilakukan dan hasilnya meyakinkan, barulah kamu bisa menyalakan mesin. Dengarkan suaranya—apakah halus atau ada suara aneh? Rasakan getarannya—apakah terasa normal atau berlebihan?