finnews.id – Mimpi sering dianggap sebagai bunga tidur, namun tak jarang juga diyakini memiliki makna tertentu. Salah satu mimpi yang cukup sering dialami banyak orang adalah mimpi jatuh ke sungai.
Dalam pandangan Islam, mimpi bisa menjadi pertanda, kabar gembira, atau sekadar refleksi dari isi hati seseorang.
Sementara itu, menurut Primbon Jawa, mimpi biasanya dihubungkan dengan nasib, pertanda baik maupun buruk.
Lalu, apa arti mimpi jatuh ke sungai menurut Islam dan Primbon Jawa? Simak ulasannya berikut ini.
Mimpi Jatuh ke Sungai Menurut Islam
Dalam Islam, mimpi terbagi menjadi tiga jenis:
- Mimpi dari Allah sebagai kabar gembira atau peringatan.
- Mimpi dari setan yang biasanya menakutkan dan menimbulkan rasa gelisah.
- Mimpi dari pikiran manusia yang merupakan hasil refleksi perasaan atau kejadian sehari-hari.
Mimpi jatuh ke sungai dalam pandangan Islam bisa memiliki beberapa makna:
-
Pertanda Ujian Hidup
Sungai dalam mimpi bisa melambangkan arus kehidupan. Jatuh ke sungai menandakan seseorang mungkin akan menghadapi cobaan atau masalah.
-
Refleksi Emosi yang Tidak Stabil
Jika seseorang merasa takut saat mimpi jatuh ke sungai, bisa jadi itu cerminan kegelisahan atau tekanan batin dalam kehidupan nyata.
-
Peluang Mendekat kepada Allah
Air dalam Islam sering dimaknai sebagai penyuci. Mimpi jatuh ke sungai juga bisa menjadi isyarat agar seseorang lebih mendekat kepada Allah dengan memperbanyak doa dan ibadah.
Mimpi Jatuh ke Sungai Menurut Primbon Jawa
Dalam Primbon Jawa, mimpi dipercaya memiliki kaitan dengan nasib seseorang.
Berikut beberapa tafsir mimpi jatuh ke sungai menurut Primbon:
-
Pertanda Rezeki yang Mengalir
Sungai yang jernih sering dikaitkan dengan datangnya rezeki yang lancar. Jika bermimpi jatuh ke sungai yang bersih, artinya akan ada keberuntungan dalam waktu dekat.
-
Simbol Masalah atau Kesulitan
Jika sungai dalam mimpi tampak keruh dan deras, jatuh ke dalamnya bisa berarti akan ada masalah atau kesulitan yang harus dihadapi.
-
Tanda Hubungan Sosial atau Cinta
Dalam Primbon, jatuh ke sungai juga bisa dimaknai adanya perubahan dalam hubungan sosial atau asmara.