finnews.id – Malam itu, jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Gerimis tipis membasahi kaca depan mobil jenasah yang saya kemudikan. Sebuah peti mati yang terbungkus kain kafan menjadi satu-satunya “penumpang” di belakang.
Sebagai seorang sopir ambulans yang bertugas antar jenasah, saya sudah terbiasa dengan suasana seperti ini, namun ada yang berbeda malam itu.
Malam itu, saya sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman, membawa jenazah seorang bapak tua yang ingin dimakamkan di dekat keluarganya.
Ini adalah perjalanan terjauh saya, dan entah mengapa, perasaan tidak enak terus menghantui.
Jalanan yang saya lewati mulai terasa aneh. Hanya ada saya dan mobil jenasah di tengah keheningan, lampu jalan yang remang-remang membuat bayangan di pinggir jalan terlihat bergerak-gerak.
Kisah-kisah horor yang sering saya dengar dari teman-teman sesama sopir tiba-tiba terlintas di kepala, mereka sering menceritakan pengalaman horor yang mereka alami saat membawa jenasah di malam hari.
Ada yang bilang jenazah tiba-tiba bergerak, ada juga yang bilang mereka mendengar suara bisikan dari belakang. Saya berusaha mengabaikan semua pikiran itu dan fokus pada jalan.
Namun, ketenangan saya tak berlangsung lama, sebuah bisikan lirih terdengar dari bagian belakang. “Mas, jangan ngebut,” suara itu berbisik, serak dan dingin. Bisikan itu terdengar seperti suara almarhum bapak tua yang saya bawa. Saya menoleh, tak ada siapa-siapa. Jantung saya berdegup kencang.
Saya mempercepat laju mobil, berharap bisikan itu hanya khayalan, namun, bisikan itu kembali terdengar, lebih jelas dan mengancam.
“Mas, berhenti!” seru suara itu. Seketika, mobil oleng dan mati total. Saya terperangkap di tengah kegelapan, di dalam mobil yang membawa peti mati, sendirian.
Mencekamnya Lorong Jalan Angker
Suasana semakin mencekam, saya mencoba menyalakan mesin berulang kali, namun tidak berhasil, handphone saya juga mati.
Keringat dingin membanjiri dahi saya, merasa ada kehadiran lain di dalam mobil.
Suhu udara terasa semakin dingin, dan bau bunga melati yang menyengat tiba-tiba menyeruak. Saya menoleh ke belakang, dan betapa terkejutnya saya saat melihat peti mati itu sedikit terbuka.