finnews.id – Bertajuk “Teruntuk Dirimu”, The Lantis merilis single sebagai ungkapan jujur untuk mantan pasangan yang toxic, manipulatif, atau sekadar membuat kita bertanya-tanya, “Kenapa dulu gue bisa bertahan?”
Sebelum dirilis secara digital, The Lantis lebih dulu memperkenalkan Teruntuk Dirimu melalui rangkaian showcase bertajuk The Lantis hosted by Undbodevan di tiga kota.
“Ini semacam surat terbuka untuk mantan tersebut. Bukan untuk balikan, tapi untuk bilang: sudah cukup, terima kasih, bye,” ujar Giri, vokalis dan bassist The Lantis dalam siaran pers tertulisnya.
Mereka juga sempat tampil di beberapa panggung live, sambil spill tipis-tipis dua lagu baru dan meminta fans memilih favorit mereka.
Kolaborasi Musikal yang Kuat
Proses kreatif lagu ini kembali melibatkan nama-nama yang sudah tidak asing, Rendy Pandugo dan Giant Prayash terlibat dalam penulisan lagu, sementara Vega Antares dipercaya sebagai vocal director.
Single ini hadir dalam sebuah kolaborasi yang menghasilkan nuansa emosional, namun tetap easy listening.
Visualizer Penuh Makna
Bersamaan dengan perilisan lagu, The Lantis juga merilis visualizer yang bisa ditonton di kanal YouTube mereka.
Menampilkan potongan momen-momen kecil dalam hubungan seperti langkah kaki, obrolan di dapur, hingga janji kecil dengan kelingking pasangan.
“Visualizer ini mencoba mengangkat elemen tersebut, tanpa ekspresi muka, tapi hal kecil yang bercerita. Namun, keterkaitannya dalam lagu Teruntuk Dirimu yang seolah mengutuk mantan,” ungkap Ojan.
Video ini memperkuat pesan lagu terbaru The Lantis, memiliki lirik yang sederhana, tapi ngena banget di hati para pendengar.
Setelah merilis dua album, Pilot (2021) dan Pancarona (2024), The Lantis kini memasuki fase baru.
Lewat Teruntuk Dirimu, mereka ingin semakin memperkuat ikatan emosional dengan pendengar, khususnya mereka yang sedang atau pernah berada di hubungan yang tidak sehat.
“Semoga lagu ini bisa menemani teman-teman pendengar semua, terutama Keluarga Lantis (Fans kita) dalam kesehariannya. Kami harap ini jadi sebuah simbol perayaan akan perasaan-perasaan tersebut, bahwa tidak semua hubungan ditakdirkan, dan tidak semua luka menyisakan kenangan manis,” tutupnya.