finnews.id – Masyarakat Indonesia kembali mendapat angin segar dari sektor energi. Pertamina secara resmi menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi mulai Jumat, 25 April 2025. Kebijakan ini hadir sebagai bagian dari penyesuaian berkala yang dilakukan perusahaan, sekaligus membawa harapan baru bagi pengguna kendaraan yang mengandalkan BBM berkualitas tinggi.
Penurunan Harga yang Signifikan
Tidak tanggung-tanggung, penurunan harga menyentuh sejumlah jenis BBM yang banyak digunakan. Pertamax (RON 92) kini dibanderol Rp12.500 per liter, turun Rp400 dari harga sebelumnya. Pertamax Turbo bahkan mengalami penurunan sebesar Rp950, kini menjadi Rp14.400 per liter.
Sementara itu, jenis bahan bakar diesel seperti Dexlite dan Pertamina Dex masing-masing turun Rp1.000 dan Rp1.100. Harga terbaru untuk Dexlite menjadi Rp14.550 dan Pertamina Dex kini berada di angka Rp15.100 per liter. Adapun Pertamax Green 95, produk ramah lingkungan dari Pertamina, kini dijual Rp13.900 per liter, turun dari Rp14.900.
Harga BBM Terbaru di Berbagai Wilayah
Penyesuaian harga ini juga mencerminkan perbedaan wilayah. Di Jawa Barat, Pertamax dibanderol Rp12.950, sementara Pertamax Turbo dan Dexlite masing-masing dihargai Rp14.400 dan Rp14.550. Di DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax tetap sama dengan Jawa Barat, sedangkan Pertamina Dex dibanderol Rp15.100.
Di Sumatera Utara dan Riau, harga Pertamax berkisar antara Rp13.500 hingga Rp13.800, dan Pertamina Dex mencapai Rp15.800 per liter. Sementara itu, wilayah Kalimantan dan Sulawesi mencatatkan harga Pertamax di angka Rp13.500 dan Dexlite di Rp14.900.
Perlu dicatat bahwa harga Pertalite dan Bio Solar masih stabil di angka Rp10.000 dan Rp6.800 per liter. Kedua jenis ini tidak mengalami perubahan sejak awal tahun 2024.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Dunia Usaha
Turunnya harga BBM non-subsidi tentu membawa efek domino yang menguntungkan. Bagi masyarakat, ini berarti penghematan biaya transportasi sehari-hari. Dana yang sebelumnya terserap untuk kebutuhan bahan bakar kini bisa dialihkan untuk keperluan lain.
Bagi pelaku usaha, khususnya di bidang logistik dan transportasi, penurunan ini memberi ruang napas tambahan. Biaya operasional dapat ditekan, memungkinkan mereka untuk menstabilkan harga layanan atau bahkan meningkatkan daya saing.
Tidak kalah penting, penurunan harga ini juga menciptakan iklim persaingan yang lebih sehat di pasar energi. Produsen BBM lainnya terdorong untuk menyesuaikan harga agar tetap relevan di mata konsumen.
Penutup
Langkah Pertamina menurunkan harga BBM patut diapresiasi, terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ini adalah bukti nyata bahwa penyesuaian harga bisa menjadi bentuk kepedulian terhadap daya beli masyarakat.
Untuk memastikan Anda tidak ketinggalan informasi, selalu cek harga terbaru di SPBU terdekat atau melalui aplikasi MyPertamina. Perlu diingat, harga BBM bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti kebijakan resmi.
Dengan harga BBM turun, kini saatnya masyarakat menikmati sedikit kelegaan dalam mengatur pengeluaran harian. **