finnews.id – Nia Ramadhani tak hanya dikenal sebagai selebritas yang selalu tampil glamor, tapi juga sebagai sosok ibu yang tegas dalam mendidik anak-anaknya. Di tengah kehidupan mewah yang ia jalani, Nia justru memilih untuk tidak memanjakan ketiga buah hatinya secara berlebihan. Baginya, mengajarkan nilai usaha dan tanggung jawab sejak dini jauh lebih penting daripada sekadar memberikan kemewahan.
Sistem Nia Ramadhani Berbasis Prestasi
Salah satu prinsip parenting yang dipegang teguh Nia adalah pemberian hadiah berdasarkan pencapaian. Ia menerapkan sistem reward di mana anak-anaknya hanya boleh mendapatkan mainan jika mereka menunjukkan prestasi di sekolah. Namun, Nia juga memberi batasan harga, yakni maksimal Rp 200 ribu.
“Tidak ada hadiah cuma-cuma. Mereka harus berusaha dulu,” ujar Nia dalam sebuah kesempatan. Dengan cara ini, ia ingin anak-anaknya memahami bahwa segala sesuatu harus diraih dengan usaha, bukan sekadar diberikan begitu saja.
Tidak Ada Kado Ulang Tahun?
Hal lain yang cukup mengejutkan adalah keputusan Nia untuk tidak memberikan kado ulang tahun kepada anak-anaknya. Bagi banyak orang, ulang tahun adalah momen spesial yang identik dengan hadiah. Namun, Nia punya pandangan berbeda.
“Ulang tahun bukan prestasi. Itu hanya bertambahnya usia, bukan sesuatu yang harus di hadiahi,” tegasnya. Ia ingin anak-anaknya belajar bahwa hadiah adalah bentuk apresiasi atas pencapaian, bukan hak yang bisa di dapat tanpa alasan.
Nia Ramadhani Mengajarkan Nilai Kerja Keras
Pola asuh yang di terapkan Nia Ramadhani sejalan dengan tujuannya untuk membentuk karakter anak-anak yang mandiri dan tangguh. Dengan tidak memberikan kemudahan secara instan, ia berharap ketiga anaknya kelak tumbuh menjadi pribadi yang menghargai proses dan tidak bergantung pada fasilitas orang tua.
“Lahir di keluarga berkecukupan bukan berarti mereka bisa santai tanpa usaha. Justru mereka harus lebih bersemangat karena punya banyak kesempatan,” tambah Nia.
Inspirasi Parenting di Kalangan Publik
Gaya parenting Nia Ramadhani kerap menjadi perbincangan. Banyak yang mengapresiasi ketegasannya, meski tak sedikit pula yang mempertanyakan kebijakannya. Namun, Nia tetap pada pendiriannya bahwa mendidik anak dengan disiplin dan nilai-nilai kehidupan adalah bekal terbaik untuk masa depan mereka. **