finnews.id – Malam Selasa (8/4/2025) menjadi momen tak terlupakan bagi warga Bandung, khususnya di sekitar Jalan Supratman. Suara ledakan kembang api yang menggema selama hampir satu jam berhasil menarik perhatian banyak orang. Tak sedikit warga yang keluar rumah, penasaran dengan sumber suara yang cukup menggelegar itu.
Kembang Api Pussenif yang Bikin Heboh
Awalnya, banyak yang mengira suara tersebut berasal dari anak-anak yang sedang bermain petasan usai Lebaran. Namun, setelah ditelusuri, ternyata kembang api itu dinyalakan dari kawasan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD. Boyke Rivai (66), warga Jalan Cicariang yang rumahnya hanya sekitar 100 meter dari lokasi, mengaku kaget.
“Kalau terganggu sih relatif, tapi saya sampai keluar rumah, tetangga juga pada penasaran,” ujarnya.
Tak hanya warga di dekat Pussenif, Gun (50) yang tinggal sekitar satu kilometer dari lokasi juga mendengar suara ledakan dengan jelas. “Cukup mengganggu karena sudah malam. Kurang lebih setengah jam suaranya terus-terusan,” ceritanya. Bahkan, ibu mertuanya yang tinggal di kampung sebelah ikut bertanya-tanya soal suara tersebut.
Respon Warga: Antara Kaget dan Penasaran
Bagus (32), warga Sukaluyu, juga merasakan hal serupa. “Suaranya berisik banget, kedengaran jelas karena jarak rumah saya lumayan dekat,” ungkapnya. Banyak warga yang awalnya khawatir, mengira terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Namun, setelah diketahui itu hanya kembang api, reaksi pun beragam—ada yang terhibur, ada pula yang merasa terganggu.
Klarifikasi Resmi Pussenif TNI AD
Menyikapi keresahan warga, Pussenif TNI AD akhirnya memberikan penjelasan resmi melalui akun Instagram @penerangan_pussenif. Mereka memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
“Kegiatan penyalaan kembang api ini di lakukan dalam rangka mengakomodasi bantuan teman/rekan. Kami menyadari hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga sekitar, terutama di malam hari,” bunyi pernyataan tersebut.
Pussenif juga menegaskan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang. “Ini menjadi perhatian kami agar tidak terjadi lagi,” tuntas pernyataan itu.