finnews.id – Harga emas hari ini kembali menunjukkan penguatan setelah sempat tergelincir ke level terendah dalam hampir sebulan. Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap potensi eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan negara mitra utamanya.
Mengutip laporan dari Bloomberg dan Reuters, Selasa, 8 April 2025, harga emas spot menguat sebesar 0,74% dan diperdagangkan di level USD3.005,45 per ons pada pukul 12.59 WIB. Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat mencatat lonjakan yang lebih signifikan, naik 1,5% ke angka USD3.018,10 per ons.
Ketegangan Perdagangan Jadi Pemicu
Pendorong utama kenaikan harga emas hari ini berasal dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang kembali menegaskan ancamannya untuk menaikkan tarif terhadap produk-produk dari China. Langkah ini disambut Uni Eropa dengan rencana pemberlakuan tarif balasan, memperkuat kecemasan akan konflik dagang yang berkepanjangan dan dampaknya terhadap perekonomian global.
Analis dari Reliance Securities, Jigar Trivedi, menyebut bahwa kondisi ini memicu pergeseran minat investor ke aset yang lebih aman. “Eskalasi perang dagang dapat memicu resesi global, dan itu mendorong permintaan safe haven,” ujarnya. Meski sempat terkoreksi pada sesi sebelumnya, tren harga emas masih cenderung bullish, tambahnya.
Emas, Pelindung Nilai di Tengah Ketidakpastian
Sebagai aset safe haven, emas kerap diburu saat situasi politik dan ekonomi global memasuki fase tak menentu. Tak heran jika logam mulia ini kembali bersinar, apalagi sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di USD3.167,57 pada tanggal 3 April lalu.
Pasar kini menantikan rilis risalah rapat kebijakan Federal Reserve yang dijadwalkan Rabu, serta data inflasi AS—Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI)—yang akan dirilis Kamis dan Jumat. Kedua indikator ini dinilai penting dalam menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan.
Kontrak berjangka menunjukkan pelaku pasar memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 93 basis poin hingga akhir tahun ini, mencerminkan ekspektasi perlambatan ekonomi.
Logam Lainnya Beragam
Sementara emas kembali naik, logam mulia lainnya mencatat pergerakan yang beragam. Perak spot sedikit melemah 0,1% ke posisi USD30,09 per ons. Di sisi lain, platinum mencatat kenaikan 1,3% ke level USD925,35, sedangkan paladium justru turun tipis 0,3% menjadi USD915,80 per ons.
Kesimpulan:
Lonjakan harga emas hari ini menjadi refleksi nyata kekhawatiran pasar atas ketidakpastian global yang masih membayangi. Dengan konflik dagang yang belum mereda dan potensi resesi yang terus menghantui, logam kuning kembali mendapat tempat di hati investor sebagai aset pelindung nilai yang aman. (*)