finnews.id – Hampir satu dekade setelah duel panas yang dikenal sebagai Battle of the Bridge, Chelsea dan Tottenham Hotspur kembali bertemu di Stamford Bridge dalam lanjutan Liga Premier, Jumat, 4 April 2025, pukul 02. 00 WIB.
Laga ini menjadi pertemuan kedua mereka musim ini setelah duel dramatis di London Utara empat bulan lalu, yang berakhir dengan kemenangan tipis Chelsea 4-3. Kini, kedua tim akan kembali bertarung dalam laga yang bisa menentukan arah musim mereka.
Chelsea harus bangkit setelah rekor empat kemenangan beruntun mereka terhenti akibat kekalahan 1-0 dari Arsenal di Stadion Emirates sebelum jeda internasional.
Gol sundulan Mikel Merino di babak pertama memastikan kekalahan ketiga The Blues dalam lima pertandingan liga terakhir mereka.
Saat ini, Chelsea masih bertahan di posisi empat besar, hanya unggul satu poin dari Manchester City di peringkat kelima dan dua poin dari Newcastle di posisi keenam.
Dengan sembilan pertandingan tersisa, tim asuhan Enzo Maresca tidak boleh kehilangan momentum jika ingin mengamankan tiket Liga Champions musim depan.
Bermain di Stamford Bridge menjadi keuntungan tersendiri bagi The Blues, yang telah memenangkan empat laga kandang terakhir di Liga Premier, termasuk kemenangan tanpa kebobolan melawan Southampton (4-0) dan Leicester (1-0).
Chelsea juga memiliki rekor luar biasa melawan Tottenham di liga, dengan 36 kemenangan dan 120 gol, jumlah tertinggi yang mereka cetak melawan satu tim di kompetisi ini.
Tottenham dalam Krisis, Masa Depan Postecoglou Dipertaruhkan?
Seperti Chelsea, Tottenham juga gagal meraih kemenangan sebelum jeda internasional, setelah kalah 2-0 dari Fulham. Kekalahan ini menambah daftar hasil buruk Spurs musim ini, membuat mereka tertahan di peringkat ke-14 klasemen dan tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen.
Masa depan Ange Postecoglou semakin disorot menyusul hasil negatif ini. Jika Tottenham kalah di Stamford Bridge, Postecoglou akan menjadi manajer Spurs pertama yang kalah dalam empat pertemuan liga pertamanya melawan Chelsea, sebuah catatan yang tentu ingin dihindari oleh sang pelatih asal Australia.