Home Ekonomi Maraknya Kendaraan ODOL Gerogoti APBN, Pemerintah Soroti Dampak dan Solusinya
Ekonomi

Maraknya Kendaraan ODOL Gerogoti APBN, Pemerintah Soroti Dampak dan Solusinya

Bagikan
Pemerintah soroti dampak kendaraan ODOL terhadap kerusakan jalan dan APBN, serta usulkan solusi seperti pengalihan truk ke jalan tol
Menteri PU Dody Hanggodo, saat meninjau posko mudik lebaran di Pantura Jabar dan Jateng, Jumat, 28 Maret 2025. (Dok. Birkompu)
Bagikan

finnews.id – Pemerintah semakin menaruh perhatian pada maraknya kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) yang melintas di jalan nasional, khususnya di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa praktik ini tidak hanya mempercepat kerusakan jalan, tetapi juga menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pemeliharaan infrastruktur.

Dalam kunjungannya ke Jalur Pantura untuk meninjau kesiapan mudik Lebaran, Dody mengungkapkan bahwa meskipun kondisi jalan relatif baik, beberapa titik sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat kendaraan ODOL. Salah satu permasalahan utama adalah jalan bergelombang yang berisiko bagi pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.

“Kita sudah memperhitungkan kapasitas maksimal jalan nasional, yakni 10 ton. Namun, kenyataannya banyak kendaraan yang melebihi batas tersebut, sehingga jalan lebih cepat rusak,” ujar Dody dalam wawancara, Jumat, 28 Maret 2025.

Beban APBN dan Keselamatan Pengguna Jalan

Dody menjelaskan bahwa kendaraan ODOL menyebabkan siklus perbaikan jalan menjadi lebih singkat. Seharusnya, perbaikan bisa dilakukan dalam rentang waktu enam bulan hingga satu tahun, tetapi dengan maraknya ODOL, perbaikan harus dilakukan setiap tiga hingga empat bulan. Hal ini menyebabkan peningkatan anggaran perawatan jalan secara signifikan.

Menurut studi tahun 2022, kebutuhan anggaran preservasi jalan nasional mencapai Rp 43 triliun per tahun. Namun, akibat semakin banyaknya kendaraan ODOL dan perubahan kondisi cuaca, angka ini diperkirakan akan meningkat.

“Dengan kondisi saat ini, anggaran bisa lebih dari Rp 43 triliun per tahun. Ini tentu menjadi beban besar bagi APBN,” tambahnya.

Selain dampak ekonomi, keberadaan ODOL juga meningkatkan risiko kecelakaan. Kondisi jalan yang rusak berpotensi membahayakan, terutama bagi kendaraan roda dua yang lebih rentan terhadap jalan bergelombang dan berlubang.

Upaya Pemerintah Mengatasi ODOL

Menanggapi masalah ini, pemerintah berencana untuk memperkuat koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan instansi terkait. Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah mengarahkan seluruh truk ke jalan tol guna mengurangi tekanan pada jalan nasional.

Bagikan
Artikel Terkait
Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Simak Daftar Lengkapnya
Ekonomi

Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Simak Daftar Lengkapnya DISINI!

finnews.id – Harga emas Antam hari ini jadi sorotan banyak investor. Apakah...

BNI
Ekonomi

BNI Hadirkan Wondrstage di Dukuh Atas, Meriahkan Pesta Rakyat HUT ke-80 RI

finnews.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI turut memeriahkan...

kemenkop
Ekonomi

Kemenkop dan KGN Jalin Kerja Sama Peningkatan SDM Pengelola Kopdes Merah Putih Berbasis ToT

finnews.id – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono Menandatangani dokumen nota kesepahaman...

Ekonomi

Menkop Budi Arie: Koperasi Merah Putih Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Nasional

finnews.id – Menteri Koperasi (Menkop) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, menegaskan keberadaan...