finnews.id – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan, efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah berpengaruh pada fasilitas Mudik Lebaran 2025. Khususnya fasilitas terhadap anak-anak.
“Kita menemukan adanya efisiensi anggaran berdampak pada penyiapan SDM dan fasilitas Pojok Ramah Anak yang belum terfasilitasi di terminal, stasiun, dan posko mudik,” kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra saat konferensi pers yang digelar secara daring, Kamis 27 Maret 2025.
Ia mengatakan, kondisi ini terjadi di beberapa stasiun dan terminal. Dia menyebutkan, Terminal Kampung Rambutan masih minim fasilitas.
“Beberapa stasiun dan terminal belum ada ruang laktasi dan fasilitas kesehatan dan pojok ramah anak yang representatif dan mudah dijangkau oleh ibu dan anak,” lanjutnya.
Jasra mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan langsung. Maka itu, kata dia, pihaknya memberikan yang harus diperbaiki oleh pihak Terminal Kampung Rambutan.
“Playground kumuh, tidak terintegrasi dengan penumpang (antar fasilitas jauh) sehingga rentan terpisah. Termasuk juga soal kawasan tanpa rokok tidak ada. Taman ada, tapi sangat jauh dari penumpang, ini memunculkan kerentanan,” tuturnya.
Jasra mengaku telah bertemu langsung dengan Kepala Terminal Kampung Rambutan dan mendapatkan informasi bahwa terminal ini akan dilakukan revitalisasi. Sebaliknya, salah satu titik pusat mudik yang menurutnya bisa menjadi contoh lengkapnya fasilitas ramah anak yakni Stasiun Gambir.
Di samping itu, pihaknya menemukan masih belum banyak papan informasi, pengumuman, atau imbauan mudik ramah anak di stasiun dan terminal ataupun posko mudik.
“Kemudian adanya terminal yang belum bebas paparan asap rokok. Jadi, misalnya tadi di Terminal Kampung Rambutan dengan anak yang begitu padat, tapi orang yang merokok juga cukup banyak di situ, sehingga anak-anak merasakan situasi yang tidak kondusif,” ungkapnya.
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menambahkan, Stasiun Tugu dan Terminal Giwangan, Yogyakarta yang masih minim fasilitas yang dibutuhkan oleh anak-anak.