finnews.id – BBN Airlines Indonesia resmi menutup semua rute penerbangan berjadwalnya di Indonesia, meskipun baru beroperasi sejak 27 September 2024.
Keputusan ini menjadi sorotan karena maskapai tersebut sebelumnya menargetkan ekspansi besar dengan pengoperasian 40 armada pesawat pada 2027.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan yang kini beralih fokus dari penerbangan komersial ke layanan penyewaan pesawat.
“Setahu saya, mereka mengubah bisnisnya menjadi penyedia layanan sewa pesawat untuk maskapai lain,” ujar Dudy saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Load Factor Rendah Jadi Faktor Utama
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa, mengungkapkan bahwa tingkat keterisian penumpang (load factor) yang rendah menjadi alasan utama di balik penghentian operasional BBN Airlines.
Data produksi periode November 2024 hingga Januari 2025 menunjukkan rata-rata load factor hanya 50 persen.
Rinciannya, rute Jakarta-Pontianak (CGK-PNK) mencatatkan 60 persen, Jakarta-Bali (CGK-DPS) 51 persen, dan Jakarta-Surabaya (CGK-SUB) hanya 42 persen.
“Tingkat okupansi yang rendah membuat operasional maskapai tidak efisien, sehingga keputusan ini diambil sebagai respons terhadap dinamika pasar,” kata Lukman dalam keterangannya pada Rabu (12/3/2025).
Masih Layani Penerbangan Charter
Meskipun menutup layanan penerbangan berjadwal, BBN Airlines tidak sepenuhnya berhenti beroperasi.
Maskapai ini masih melayani penerbangan charter khusus kargo dan berencana menyediakan layanan charter untuk penumpang.
“PT BBN Indonesia Airlines masih beroperasi melayani penerbangan tidak berjadwal (charter), baik untuk kargo maupun penumpang,” jelas Lukman.
BBN Airlines, yang merupakan anak usaha Avia Solutions Group berbasis di Dublin, Irlandia, sebelumnya melayani penerbangan komersial di tiga rute utama: Jakarta-Surabaya, Jakarta-Pontianak, dan Jakarta-Denpasar.
Namun, rute Jakarta-Surabaya telah lebih dulu dihentikan pada 15 Januari 2025, disusul penghentian total operasional rute lainnya pada pertengahan Februari.
Keputusan ini menandai perjalanan singkat BBN Airlines dalam industri penerbangan Indonesia.
Meski begitu, dengan pivot ke bisnis penyewaan pesawat dan charter, masih ada kemungkinan bagi perusahaan ini untuk tetap eksis di industri penerbangan dengan model bisnis yang berbeda.