Home Megapolitan Menteri ATR-BPN Batalkan 50 SHGB Pagar Laut di Desa Kohod Tangerang
Megapolitan

Menteri ATR-BPN Batalkan 50 SHGB Pagar Laut di Desa Kohod Tangerang

50 SHGB pagar laut Tangerang dibatalkan

Bagikan
Menteri ATR-BPN Batalkan 50 SGHB Pagar Laut di Desa Kohod Kab Tangeran. (Candra-Disway)
Menteri ATR-BPN Batalkan 50 SGHB Pagar Laut di Desa Kohod Kab Tangeran. (Candra-Disway)
Bagikan

finnews.id – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid membatalkan 50 Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang terkait dengan Pagar Laut di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

“Hari ini kami bersama tim, melakukan proses pembatalan sertifikat baik itu SHM maupun SHGB. Ada berapa itu yang jelas hari ini ada lah sekitar 50-an,” ujarnya kepada awak media di lokasi, Jumat, 24 Januari 2025.

Pembatalan ini sebagai tindak lanjut terhadap kepemilikan SHGB oleh anak perusahaan Agung Sedayu Grup (AGS), yaitu PT Intan Agung Makmur (IAM) dan PT Cahaya Inti Sentosa (CIS).

Nusron Wahid menjelaskan, pembatalan SHGB ini dilakukan setelah tim melakukan pengecekan dokumen yuridis dan prosedural.

Selanjutnya, tim memverifikasi fisik tanah yang menjadi objek SHGB. “Kami sudah melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan ternyata fisik tanahnya sudah hilang,” ujarnya.

Tanah yang dulunya menjadi tempat terbitnya sertifikat SHGB tersebut kini terendam oleh air laut akibat abrasi.

Menurut Nusron, tanah yang sudah hilang fisiknya, sama dengan musnah, sehingga semua hak yang terikat pada tanah tersebut, termasuk SHGB, menjadi tidak berlaku.

“Jika tanahnya sudah hilang, bagaimana bisa ada hak atas tanah tersebut? Tanahnya sudah musnah,” jelas Nusron.

Sebelumnya, Kepala Desa Kohod, Tarsin, sempat mengungkapkan bahwa titik pagar laut yang memiliki SHGB itu dulunya merupakan daratan. Namun, setelah terimbas abrasi, daerah tersebut kini terendam air laut.

Meskipun ada perbedaan pandangan dengan Kepala Desa, Nusron menegaskan keputusan untuk membatalkan SHGB sudah pasti, karena fisik tanah sudah tidak ada.

Proses pembatalan SHGB ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memastikan pengelolaan tanah yang sesuai dengan ketentuan.

Keputusan ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah dalam menjaga pemanfaatan tanah yang mendukung pembangunan dan kesejahteraan rakyat. (Candra/DSW)

Bagikan
Artikel Terkait
3 Titik Kemacetan di Jalur Puncak Bogor
Megapolitan

Catat! Ini 3 Titik Kemacetan Jalur Puncak Saat Libur Nataru dan Langkah Antisipasinya

finnews.id – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kembali menjadi momen padat...

Prakiraan Cuaca Jakarta 18 Desember 2025
Megapolitan

Waspada Hujan di Siang Hari, Simak Prakiraan Cuaca Lengkap Jakarta Kamis 18 Desember 2025

Finnews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru...

Tujuh terminal di Jakarta disiapkan untuk mobilitas masyarakat saat Nataru.
Megapolitan

Dishub DKI Siapkan 7 Terminal di Jakarta untuk Mobilitas Masyarakat saat Nataru

finnews.id – Tujuh terminal disiapkan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk melayani...

Megapolitan

Pramono Pastikan UMP Jakarta 2026 Naik, Penetapan Besaran Sebelum 24 Desember

finnews.id – Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2026 bagi para pekerja di...