Home Internasional Terowongan Bawah Laut Inggris–Prancis Lumpuh, Perjalanan Eropa Kacau
Internasional

Terowongan Bawah Laut Inggris–Prancis Lumpuh, Perjalanan Eropa Kacau

Bagikan
Kereta Paris, Image: Zenith / Pixabay
Bagikan

finnews.id – Perjalanan lintas negara di Eropa mengalami kekacauan besar setelah terowongan bawah laut, Channel Tunnel, yang menghubungkan Inggris dan Prancis mengalami gangguan listrik serius. Insiden ini terjadi di tengah periode liburan akhir tahun, saat volume perjalanan berada di titik tertinggi, sehingga dampaknya langsung terasa luas dan cepat.

Gangguan tersebut membuat layanan kereta utama antara Inggris dan daratan Eropa terhenti selama berjam-jam. Ribuan penumpang terjebak di stasiun, kendaraan mengantre panjang di terminal, dan banyak rencana perjalanan menuju perayaan Tahun Baru terpaksa dibatalkan.

Gangguan Listrik Lumpuhkan Jalur Vital Inggris–Eropa

Masalah bermula dari kerusakan pada sistem pasokan listrik kabel aliran atas di dalam terowongan bawah laut. Kerusakan ini memengaruhi jalur kereta yang berada di bawah Selat Inggris, sehingga operator terpaksa menghentikan layanan demi alasan keselamatan.

Karena terowongan ini merupakan satu-satunya jalur kereta langsung yang menghubungkan Inggris dengan Prancis, gangguan sekecil apa pun langsung berdampak besar. Ketika satu jalur tidak bisa digunakan, seluruh sistem harus berjalan sangat terbatas atau bahkan berhenti total.

Eurostar dan Layanan Kendaraan Terhenti

Akibat gangguan tersebut, kereta cepat penumpang lintas negara terpaksa dibatalkan atau diputar balik. Selain itu, layanan kereta yang mengangkut mobil, bus, dan truk juga ikut terdampak, menyebabkan antrean kendaraan mengular di kedua sisi terowongan.

Beberapa penumpang melaporkan harus menunggu berjam-jam di dalam kereta atau di terminal tanpa kepastian waktu keberangkatan. Situasi ini semakin berat karena banyak perjalanan dilakukan bersama keluarga, anak-anak, hingga hewan peliharaan.

Stasiun Padat dan Penumpang Terjebak Berjam-jam

Di London, St Pancras International dipenuhi penumpang dengan koper dan tas besar, sementara papan informasi menunjukkan pembatalan berturut-turut. Antrean panjang terbentuk di area pemeriksaan, ruang tunggu, hingga luar stasiun.

Di sisi Prancis, kondisi serupa terjadi di sekitar terminal keberangkatan. Banyak pelancong yang akhirnya mencari alternatif lain seperti feri atau penerbangan, namun pilihan tersebut terbatas dan harganya melonjak tajam karena tingginya permintaan mendadak.

Bagikan
Artikel Terkait
Internasional

Bangun Rasa Percaya, Warga Korsel Diberikan Akses Lebih Terbuka ke Media Korut

finnews.id – Warga Korea Selatan bakal punya akses lebih terbuka ke media...

UEA tarik personel militer dari Yaman.
Internasional

Uni Emirat Arab Tarik Personel Militer dari Yaman

finnews.id – Uni Emirat Arab (YEA) mengumumkan pengakhiran kehadiran militernya di Yaman....

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy
Internasional

Zelenskyy Sebut Dukungan AS Sangat Penting bagi Ukraina

finnews.id – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menekankan pentingnya dukungan yang berkelanjutan dari...

PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump.
Internasional

Usai Bertemu Netanyahu, Trump Beri Peringatkan Keras pada Hamas dan Iran

finnews.id – Presiden AS Donald Trump memperingatkan Iran akan munculnya serangan baru....