finnews.id – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan dirinya telah bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim, di Istana Johor, untuk melaporkan upaya-upaya pemberantasan korupsi yang telah dan terus dilakukan.
“Saya mau menginformasikan bahwa saya baru saja ke Istana Johor bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim. Di antara hal utama yang kami perbincangkan adalah langkah beberapa tahun belakangan ini terhadap isu rasuah yang merebak di tingkat atas,” kata Anwar dalam pernyataan resmi di Putrajaya, Malaysia, Selasa.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada tanggal 30 Desember 2025 menemui Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia) untuk melaporkan perkembangan upaya pemberantasan korupsi di Malaysia.
Poin yang dibahas antara lain:
Pemberantasan Tanpa Pandang Bulu: Anwar menegaskan kepada Raja bahwa pemerintahannya berkomitmen memberantas korupsi secara tegas terhadap siapa pun, baik dari pihak kawan maupun lawan.
Target “Ikan Besar”: Fokus utama strategi pemberantasan korupsi adalah menyasar kasus-kasus besar dan tokoh-tokoh berpengaruh (big fish) terlebih dahulu untuk memulihkan integritas institusi negara.
Penguatan Tata Kelola (Governance): Laporan tersebut mencakup upaya peningkatan tata kelola pemerintahan melalui evaluasi laporan tahunan Komite Khusus Korupsi guna memperkuat kepercayaan publik.
Dukungan Monarki: Raja Malaysia dan para penguasa Melayu secara konsisten memberikan dukungan penuh terhadap agenda reformasi dan langkah-langkah peningkatan tata kelola yang dijalankan Anwar.
Target Jangka Pendek: Anwar menargetkan Malaysia dapat meminimalisir praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan secara signifikan dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun ke depan.
Upaya ini dilakukan di tengah tekanan publik dan aksi demonstrasi sepanjang tahun 2025 yang menuntut percepatan reformasi birokrasi dan penanganan biaya hidup. Anwar menegaskan bahwa ia tidak akan melindungi siapa pun, termasuk di dalam kantornya sendiri, jika terbukti terlibat dalam praktik korupsi.