Finnews.id – Dunia sepak bola tengah bersiap menyambut turnamen terbesar dan paling inklusif dalam sejarah. Hanya dalam 15 hari pertama pembukaan fase pemesanan, FIFA mencatat lebih dari 150 juta permintaan tiket untuk Piala Dunia FIFA 2026 yang akan berlangsung di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Angka fantastis ini menunjukkan bahwa edisi mendatang mengalami kelebihan permintaan hingga 30 kali lipat dari kuota yang tersedia.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyebut lonjakan permintaan dari penggemar di lebih dari 200 negara ini sebagai bukti nyata betapa sepak bola sangat dicintai secara global.
“Turnamen ini diprediksi akan mencetak sejarah baru di Amerika Utara dengan menyatukan dunia melalui perayaan persatuan dan kompetisi papan atas,” katanya mengutip akun media sosial FIFA, Selasa 30 Desember 2025.
Sistem Penjualan Acak: Masih Ada Kesempatan
Bagi yang belum sempat mendaftar, jangan khawatir. FIFA masih membuka fase Penjualan Seleksi Acak (Random Selection Draw) hingga tanggal 13 Januari 2025 pukul 11:00 ET atau sekitar pukul 23:00 WIB. Dalam sistem ini, FIFA memproses semua permintaan secara acak, sehingga tidak ada keuntungan khusus bagi mereka yang mendaftar lebih awal.
Selain fase ini, FIFA juga mengonfirmasi beberapa informasi penting terkait distribusi tiket:
Tahap Penjualan Berikutnya: Sejumlah tiket sengaja ditahan untuk dijual pada tahap-tahap selanjutnya guna memastikan distribusi yang adil.
Kuota Asosiasi Anggota (PMA): Federasi sepak bola dari negara peserta akan menawarkan tiket khusus bagi pendukung mereka hingga 13 Januari 2026, sesuai dengan regulasi masing-masing.
Paket Hospitality: Penggemar memiliki opsi untuk mengeksplorasi paket keramahan resmi dan paket perjalanan lainnya untuk pengalaman menonton yang lebih premium.
Menuju Panggung Terbesar di Bumi
Piala Dunia 2026 memang didesain menjadi edisi yang berbeda dari sebelumnya. Dengan jumlah peserta yang lebih banyak dan cakupan wilayah tiga negara, antusiasme masyarakat dunia terlihat jauh melampaui ekspektasi awal. Lonjakan 30 kali lipat ini menjadi tantangan sekaligus prestasi bagi penyelenggara untuk mengelola animo jutaan suporter yang ingin hadir langsung di stadion.