finnews.id – Militer Rusia menyerang Kyiv dan bagian lain Ukraina dengan ratusan rudal dan drone pada Sabtu, 27 Desember 2025. Serangan ini dilancarkan menjelang pertemuan penting Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dengan Presiden AS, Donald Trump.
“Pertemuan dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir empat tahun,” kata Zelenskyy.
Zelenskyy menyebut serangan besar-besaran semalam itu adalah respons Rusia terhadap upaya perdamaian yang sedang berlangsung, yang dimediasi oleh Washington.
Menurut Zelenskyy, serangan itu melibatkan sekitar 500 drone dan 40 rudal serta menyebabkan pemadaman listrik dan pemanas di beberapa bagian ibu kota Ukraina.
Sebelum serangan tersebut, pemimpin Ukraina itu mengatakan pembicaraan hari Minggu di Florida akan fokus pada wilayah yang akan dikendalikan oleh masing-masing pihak, setelah pertempuran berakhir dalam konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.
Dilaporkan, serangan berlanjut sepanjang pagi, dan peringatan serangan udara selama hampir 10 jam untuk ibu kota baru berakhir pada pukul 11:20 waktu setempat (0920 GMT).
Pihak berwenang mengatakan satu orang tewas akibat serangan di wilayah Kyiv, sementara setidaknya 19 orang terluka di ibu kota itu sendiri, termasuk dua anak.
“Jika Rusia mengubah bahkan periode Natal dan Tahun Baru menjadi waktu rumah-rumah yang hancur dan apartemen yang terbakar, pembangkit listrik yang rusak, maka aktivitas keji ini hanya dapat ditanggapi dengan langkah-langkah yang benar-benar tegas,” tulis Zelenskiy di X, menyerukan AS dan Eropa untuk memberikan lebih banyak tekanan pada Moskow.
Ia mengatakan tim penyelamat masih mencari seseorang yang terjebak di bawah reruntuhan di salah satu bangunan tempat tinggal yang rusak.