Catatan Dahlan Iskan

Dosa Pertama

Bagikan
Bagikan

“Sepagi ini?”

“Hanya 20 menit dari sini”.

“Saya akan olahraga. Lain kali saja”.

“Kalau begitu saya antar saja duriannya ke rumah Pak Bupati. Satu pikap. Saya biasa kirim durian ke Jawa sampai pakai tronton,” ujarnya.

Sumut memang lagi musim durian. Pun Pontianak. Sepanjang jalan antara Medan-Sidikalang tidak hentinya pajangan durian. Apalagi di daerah Brastagi dan Kabanjahe. Rp100.000 dapat lima biji.

Pun sampai saatnya kami berangkat ke perayaan Natal di gereja Sidikalang. Bersama Bupati Dairi, Vickner Sinaga dan istri. Kami tidak pilih-pilih gereja yang mana. Yang paling dekat saja: gereja Katolik Sidikalang. Hanya sepelemparan batu dari rumah Bupati Dairi.

Di gereja itu misa Natal sudah dilaksanakan malam sebelumnya. Kemarin pagi perayaan Natalnya. Di halaman gereja.

Dari acara Natal itu kami ke tempat wisata Dairi. Ke patung Jenderal T.B. Simatupang. Di atas bukit. Berdekatan dengan patung pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang juga kelahiran Sidikalang: L. Manik. Liberty Manik. Lagu perjuangan itu sangat populer tapi Manik lebih banyak lagi menciptakan lagu gereja.

Patung T.B. Simatupang itu diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri. Berarti persoalan keluarga T.B. Simatupang dengan keluarga Bung Karno sudah baik. Jenderal T.B. Simatupang memang tokoh “militer pemberontak” di mata Bung Karno (lihat Disway kemarin).

Lalu kami ke surga. Surga beneran. Lokasinya berdampingan dengan bukit patung Simatupang.

Di Dairi orang yang belum meninggal dunia pun sudah bisa ke surga. Hanya 10 menit dari kota Sidikalang. Surganya pun lengkap: ada sungai mengalir di dalamnya. Empat sungai. Seperti gambaran surga dalam kitab suci.

Sayangnya itu surga lama: ketika Adam dan Eva (Hawa) masih berada di surga. Berdiri berdua. Di depan mereka terlihat kepala ular yang mulutnya membuka dan lidahnya menjulur ke arah Adam-Eva.

Ular itu, seperti digambarkan dalam kitab suci, melambangkan setan: yang sedang menggoda Adam untuk makan buah surga yang sebenarnya dilarang. Ularnya besar sekali. Sebesar badan kereta api. Panjangnya sampai lebih 100 meter.

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Natal Dairi  

Tapi Bonar Simatupang menjadi panglima perang menggantikan tokoh yang Anda sudah amat...

Catatan Dahlan Iskan

Tetap Perawan

Mungkin pabrik-pabrik itu akan berjasa mempertahankan lingkungan alam Sulut dan Banggai. Tapi...

Rob Reiner dan istri semasa hidup.--
Catatan Dahlan Iskan

Ateis Rob

Tapi tetap saja Nick punya jiwa yang tidak stabil. Ia pernah memutuskan...

Catatan Dahlan Iskan

Tambang Triliun

Akhirnya perusahaan tersebut secara resmi mengajukan proposal bisnis ke PBNU. Saya tidak...