Proses Penyelamatan yang Menegangkan
Ketika feri mulai tenggelam, para penumpang berteriak meminta bantuan kepada kapal lain yang melintas di Sungai Mekong. Sebuah kapal kecil sempat lewat tanpa berhenti, diduga karena ukurannya tidak memungkinkan untuk mengevakuasi banyak orang.
Kapal lain kemudian mendekat dan mencoba menolong para penumpang. Namun menurut Bradley Cook, wisatawan asal Inggris berusia 27 tahun, momen tersebut justru sempat memperparah keadaan. Ia menjelaskan bahwa ketika kapal penyelamat mendekat, banyak penumpang bergerak ke satu sisi feri, membuat air semakin cepat masuk ke dalam kapal.
Cook mengatakan ia memilih naik ke atap feri sebelum melompat ke kapal penyelamat. Sebagian penumpang lain berenang mendekat, berpegangan pada rel, lalu ditarik naik oleh orang orang yang sudah lebih dulu berada di kapal penyelamat.
Ibu dan Anak Menjadi Korban
Tidak semua penumpang berhasil diselamatkan. Anthonin mengatakan ia sempat melihat seorang ibu asal Laos bersama dua anaknya di atas feri sebelum kapal terbalik. Namun saat ia sudah berada di kapal penyelamat, ketiganya tidak terlihat.
Ia menggambarkan suasana di kapal penyelamat penuh tangis dan kepanikan. Meski tidak merasa nyawanya sendiri terancam, ia mengaku sangat terpukul memikirkan nasib tiga orang yang tidak berhasil ditemukan saat itu.
Media Laos kemudian melaporkan bahwa jasad seorang perempuan bernama Pany Her dan seorang anak berusia satu tahun ditemukan terpisah di sekitar wilayah Luang Prabang. Pencarian sempat dilakukan terhadap satu anak lainnya sebelum dinyatakan sebagai korban.
Jalur Wisata Favorit yang Kerap Menelan Korban
Setiap tahun, puluhan ribu wisatawan menggunakan layanan kapal lambat dan kapal cepat di sepanjang rute Sungai Mekong yang menghubungkan Huay Xay, Pak Beng, dan Luang Prabang. Jalur sepanjang sekitar 300 kilometer atau sekitar 185 mil ini dikenal sebagai salah satu pengalaman wisata utama di Laos.
Namun kecelakaan ini bukan yang pertama. Pada September 2023, sebuah kapal penumpang yang melintasi rute serupa terbalik di distrik Pak Beng dan menewaskan tiga orang. Kapal tersebut dilaporkan kehilangan kendali setelah tersangkut jaring ikan di tengah arus sungai yang kuat.
Bagi para korban selamat, pengalaman tersebut meninggalkan trauma mendalam. Bradley Cook mengatakan insiden itu membuatnya ingin segera meninggalkan Luang Prabang karena setiap sudut kota mengingatkannya pada kejadian tersebut. Ia juga berencana mengajukan klaim asuransi atas barang barang elektronik dan uang tunai yang hilang, meski belum jelas siapa pihak yang bertanggung jawab.