Home Internasional Parlemen Korea Selatan Selidiki Ulang Kecelakaan Jeju Air Tewaskan 179 Orang
Internasional

Parlemen Korea Selatan Selidiki Ulang Kecelakaan Jeju Air Tewaskan 179 Orang

Bagikan
Jeju Air, Image: Reesm / Pixabay
Bagikan

Kritik terhadap Investigasi Resmi

Fokus kemarahan keluarga korban tertuju pada Aviation and Railway Accident Investigation Board (Araib), lembaga yang selama ini memimpin investigasi resmi. Araib berada langsung di bawah Kementerian Transportasi, lembaga yang juga bertanggung jawab atas keselamatan bandara dan infrastruktur yang kini dipersoalkan.

Kondisi ini disebut keluarga korban sebagai kontradiksi struktural, karena lembaga yang diselidiki secara tidak langsung justru berada dalam satu garis komando dengan pihak penyelidik. Mereka menilai situasi tersebut bertentangan dengan standar internasional penerbangan yang menuntut independensi penuh dalam investigasi kecelakaan.

Araib juga menuai kritik setelah menunda dengar pendapat publik yang seharusnya memaparkan temuan sementara. Keluarga korban menyebut agenda tersebut sebagai bentuk penyelidikan internal yang berpotensi mengecilkan skala kegagalan dan tanggung jawab institusional.

Ketegangan dan Kurangnya Transparansi

Proses investigasi selama hampir setahun terakhir diwarnai ketegangan antara penyelidik dan keluarga korban. Pada Juli lalu, keluarga menghentikan konferensi pers setelah muncul klaim bahwa penyelidik menyalahkan pilot karena mematikan mesin yang sebenarnya masih berfungsi usai bird strike.

Kontroversi berlanjut bulan lalu ketika pemeriksaan ulang puing pesawat dibatalkan. Keputusan ini diambil setelah penyelidik menolak permintaan keluarga untuk mendokumentasikan proses pemeriksaan melalui foto, langkah yang semakin memperdalam ketidakpercayaan.

Sesuai aturan penerbangan internasional, laporan sementara wajib dipublikasikan paling lambat 29 Desember apabila laporan akhir belum dapat diselesaikan. Hingga kini, tekanan publik terus meningkat agar hasil investigasi disampaikan secara terbuka dan menyeluruh.

Bayang-Bayang Tragedi Nasional Sebelumnya

Kasus Jeju Air kembali membuka luka lama terkait penanganan bencana besar di Korea Selatan. Keluarga korban membandingkan situasi ini dengan tragedi lain seperti desak-desakan Itaewon pada 2022 dan tenggelamnya feri Sewol pada 2014, yang sama-sama diwarnai tuduhan kelalaian dan perjuangan panjang untuk mendapatkan akuntabilitas.

Bagi keluarga korban Jeju Air, penyelidikan independen parlemen menjadi harapan terakhir untuk memperoleh kejelasan, keadilan, dan perubahan nyata dalam sistem keselamatan penerbangan Korea Selatan.

Bagikan
Artikel Terkait
Internasional

Aksi Mogok Makan Tahanan Pro-Palestina di Inggris Masuki Fase Kritis

Latar Belakang Aksi Mogok Makan Semua tahanan yang mogok makan saat ini...

Internasional

Kantor Pos Prancis Diduga Lumpuh akibat Serangan Cyber

Belum Ada Pihak yang Mengaku Bertanggung Jawab Hingga saat ini, tidak ada...

Krisis Pangan Gaza
Internasional

PBB: Krisis Pangan Gaza Belum Berakhir meski Status Terburuk Sudah Dicabut

Ancaman Kembali Memburuk IPC memperkirakan sekitar 1,6 juta orang di Gaza akan...

Internasional

Tragedi Feri Laos: Ratusan Penumpang Dievakuasi, Ibu dan Anak Jadi Korban

Proses Penyelamatan yang Menegangkan Ketika feri mulai tenggelam, para penumpang berteriak meminta...