Jika digabung dengan program lama, total pekerja asing yang akan diterima diperkirakan mencapai 1,23 juta orang. Kabinet Takaichi ditargetkan memberi persetujuan resmi atas rencana ini pada Januari mendatang.
Program pelatihan yang baru nantinya mencakup 17 sektor pekerjaan seperti pertanian dan konstruksi. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan program Pekerja Terampil Khusus yang saat ini mencakup 19 sektor.
Dalam skema Pekerja Terampil Khusus terdapat dua jenis visa. Visa tipe pertama memberi izin tinggal hingga lima tahun, sementara tipe kedua memungkinkan perpanjangan tanpa batas yang membuka jalan menuju status tinggal permanen.
Pemerintah menjelaskan visa tipe pertama diperuntukkan bagi pekerja dengan pengetahuan dan pengalaman yang memadai, sedangkan tipe kedua diberikan kepada mereka yang memiliki keterampilan tingkat lanjut.
Pembatasan kuota rencananya hanya berlaku bagi pekerja dengan status Pekerja Terampil Khusus tipe pertama. Data Badan Layanan Imigrasi mencatat hingga akhir Juni terdapat sekitar 333 ribu pekerja dengan status tersebut, serta sekitar 449 ribu peserta magang teknis yang saat ini bekerja di Jepang.