finnews.id – Untuk mengantisipasi kemacetan di Bandung selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, angkutan kota (angkot) di Kota Kembang akan diliburkan sementara waktu.
Wacana itu disampaikan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi. Menurutnya, Bandung sebagai salah satu destinasi wisata, diprediksi akan dikunjungi ratusan ribu wisatawan dalam dan luar negeri selama libur Nataru.
Dengan banyaknya kendaraan yang akan masuk ke Bandung, perlu disiapkan berbagai solusi. Yang pertama, menurut Dedi, dengan menyiapkan petugas di area keramaian untuk mengurangi kepadatan.
Kedua, meliburkan operasional angkutan kota di Bandung pada waktu-waktu yang diprediksi mengalami kepadatan luar biasa yakni tanggal 31 Desember 2025 dan 1 Januari 2026.
“Ini seperti di Puncak yang ada kebijakan selama empat hari seluruh angkutan umum diminta libur dan dikasih kompensasi. Di Bandung juga kita harap sama, di dua hari, mudah-mudahan anggarannya Pak Walikota Bandung cukup untuk itu,” ujar Dedi, Senin, 22 Desember 2025.
Tiru Penerapan Aturan Angkot di Kawasan Puncak
Dedi menjelaskan, seperti di kawasan Puncak, angkot di Kota Bandung juga diminta untuk libur dengan kompensasi yang akan diberikan pada sopir angkot dengan besaran Rp500 ribu untuk mengganti uang operasional.
“Dua hari. Malam Tahun Baru dan hari Tahun Baru. Jadi dua hari. Rabu dan hari Kamis libur dan dikasih uang saku,” kata Dedi.
Dedi Mulyadi menjelaskan kompensasi tersebut berdasarkan penyesuaian dengan rata-rata operasional harian sopir angkot di Bandung antara yang dibawa pulang dan setoran.
“Pendapatan kan rata-rata Rp150.000 sopir itu. Kalau dengan setoran mobilnya jadi Rp250.000 lah. Rp250.000, kemudian dua hari jadi Rp500.000 dikasihnya ya antara pemilik dengan sopir angkotnya,” ujar Dedi Mulyadi.
Ia kemudian meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk berkoordinasi guna membahas teknis pembiayaan, apakah harus setengah-setengah atau bagaimana.
“Jadi nanti diliburkan dan kemudian nanti biayanya kita bicarakan, mumpung masih ada waktu sehingga nanti kota Bandung, pada saat banyak turis yang berkunjung, angkotnya istirahat,” ucap Dedi Mulyadi.