“Kami membahas berbagai kemungkinan, mulai dari pembiayaan, deregulasi, sampai strategi industrialisasi agar industri furnitur naik kelas,” kata Anindya.
Ia menyebut nilai pasar furnitur global mencapai US$300 miliar, sementara kontribusi Indonesia baru sekitar US$2,5 miliar, angka yang dinilai masih sangat kecil.