Finnews.id – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan langkah konkret untuk melindungi kesejahteraan petani di tengah situasi sulit pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh. Dalam kunjungan kerjanya, Mentan memutuskan untuk memborong sedikitnya 40 ton cabai merah hasil panen para petani di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Langkah penyerapan hasil panen ini diambil sebagai upaya nyata pemerintah untuk mengurangi potensi kerugian yang diderita para petani di daerah terdampak bencana. “Petani kita tidak boleh dibiarkan menanggung kerugian sendirian,” tegas Mentan Amran saat meninjau proses pengemasan cabai di lapangan.
Distribusi Udara Menggunakan Hercules TNI AU
Dari total 40 ton cabai yang diborong, sebanyak 15 ton di antaranya diterbangkan langsung menuju Jakarta. Uniknya, pengiriman ini memanfaatkan pesawat Hercules milik TNI AU yang berangkat dari Bandara Rembele, Bener Meriah, menuju Bandara Halim Perdanakusuma pada Rabu (17/12/2025) malam.
Langkah ini merupakan bagian dari instruksi Mentan agar pesawat yang membawa bantuan logistik bencana ke Aceh tidak kembali dalam keadaan kosong. Dengan membawa hasil panen petani saat kembali ke Jakarta, distribusi barang tetap berjalan efektif dan hasil bumi petani Aceh tetap terserap oleh pasar besar di ibu kota. Sementara itu, sisa 25 ton cabai lainnya didistribusikan melalui jalur darat menuju wilayah Medan, Sumatera Utara.
Menjaga Harga dan Semangat Petani
Mentan menekankan bahwa dalam kondisi pemulihan pascabencana, menjaga stabilitas harga di tingkat petani adalah prioritas utama. Ia bahkan menginstruksikan jajarannya agar harga beli dari petani tetap terjaga, bahkan jika memungkinkan dinaikkan sedikit untuk membantu mereka bangkit lebih cepat.
“Pesan saya selalu sama: jangan merugikan petani. Kalau perlu, harganya dinaikkan supaya petani bisa bertahan dan bangkit. Dengan cara ini, distribusi berjalan, harga stabil, dan semua tersenyum,” tambah Mentan.
Kehadiran negara di tengah ladang petani Aceh ini diharapkan tidak hanya menjaga pasokan cabai nasional tetap aman, tetapi juga memberikan kepastian ekonomi bagi masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah yang tengah berjuang memulihkan kehidupan mereka setelah didera bencana alam.