Mereka akan menjadi instruktur penerbang Rafale di lingkungan TNI AU, bertugas menyiapkan generasi pilot berikutnya sekaligus mendukung pembentukan dan penguatan satuan Rafale di Indonesia.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya membangun kemandirian operasional Rafale, baik dari sisi penerbangan maupun organisasi satuan,” tegas I Nyoman.
Keberhasilan pelatihan ini menandai fase awal kesiapan TNI AU dalam mengoperasikan Rafale secara penuh.
Selain memperkuat kemampuan tempur udara, keberadaan instruktur dalam negeri juga akan mempercepat proses alih teknologi dan pengembangan SDM pertahanan nasional.