Finnews.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengambil sikap tegas untuk tidak memihak siapa pun terkait polemik struktural yang tengah terjadi di tingkat PBNU.
PWNU Jatim memilih fokus pada pembinaan cabang (PCNU) dan menjaga persatuan di kalangan Nahdliyin.
Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudzh (Gus Kikin) menegaskan bahwa PWNU Jatim mendukung NU secara keseluruhan, bukan mendukung salah satu pihak yang berseteru.
“Dalam silaturahmi ke cabang (PCNU) yang saat ini sudah menjangkau 24 cabang atau kurang 18 cabang lagi, ada beberapa pengurus yang tanya, PWNU Jatim mendukung siapa?! Saya tegaskan PWNU Jatim mendukung NU,” kata Gus Kikin.
Di tengah riuhnya polemik di tingkat pusat, PWNU Jatim memilih untuk fokus pada pembinaan PCNU/MWC melalui kegiatan silaturahmi atau turba (turun ke bawah).
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga semangat dan solidaritas di kalangan pengurus NU di tingkat daerah.
“Kita tidak fokus pada polemik, tapi kita fokus membina cabang (PCNU) dan MWC (NU tingkat kecamatan), karena itu kita fokus pada silaturrahmi sejak 19 November 2025 hingga Februari 2026, jadi ramai di atas, di bawah segar,” kata Gus Kikin.
PWNU Jatim Pilih Istikharah
Menyikapi rencana peringatan Satu Abad NU di Gelora Bung Karno Jakarta (31/1/2026), PWNU Jatim memilih untuk melakukan istikharah atau meminta petunjuk dari Allah SWT.
Selain itu, PWNU Jatim juga berencana menggelar acara internal yang cukup akbar. Hal ini menimbulkan spekulasi apakah PWNU Jatim memiliki agenda tersendiri dalam menyambut Satu Abad NU.
Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim Prof DR H Maskuri Bakri mengungkapkan bahwa pengurus cabang umumnya menyambut baik kunjungan PWNU sebagai langkah yang adem.
“Alhamdulillah, selama saya ikuti silaturahmi ke cabang-cabang, pengurus cabang umumnya menyambut kunjungan PWNU sebagai langkah yang adem, adem,” katanya.
Ia menilai turba/silaturahmi itu tidak sekadar pertemuan struktural, tetapi menjadi ajang konsolidasi besar yang mempertemukan semangat, pengalaman, dan arah gerak organisasi NU di wilayah strategis Jawa Timur.