finnews.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap mengambil langkah besar untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda kawasan Cilandak, Kemang, dan sekitarnya.
Salah satu upaya krusial yang akan dilakukan adalah normalisasi Kali Krukut dengan anggaran pembebasan lahan mencapai Rp344 miliar.
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyebutkan, biaya tersebut diperlukan untuk membebaskan lahan seluas 1,67 hektare yang mencakup 75 bidang tanah di wilayah Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Estimasi pembebasan tanahnya sekitar Rp344 miliar. Lokasi di kawasan ini memang bernilai tinggi,” ujar Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta, Nugraharyadi, dalam siniar Upaya Mitigasi Supaya Curah Hujan Tinggi Teratasi, Minggu (14/12/2025).
Kali Krukut memiliki peran vital sebagai salah satu saluran utama pengendali air hujan di Jakarta Selatan. Sungai ini mengalirkan limpasan air dari kawasan tengah kota menuju wilayah hilir. Namun, kondisi aliran di sejumlah titik kini mengalami penyempitan parah.
Di kawasan Kelurahan Petogogan hingga Pela Mampang, banyak bangunan berdiri di atas badan sungai. Akibatnya, aliran air tersendat dan memicu genangan bahkan banjir saat hujan deras, terutama di Kemang dan Mampang yang dikenal sebagai wilayah rawan banjir.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemprov DKI merencanakan normalisasi Kali Krukut sepanjang 1,3 kilometer. Proyek ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi sungai agar aliran air kembali lancar dan risiko banjir dapat ditekan.
“Kami ingin menciptakan kondisi aliran yang ideal. Saat ini banyak hambatan di badan sungai yang menyebabkan genangan ketika hujan turun,” jelas Nugraharyadi.
Saat ini, pendataan lahan terdampak normalisasi telah dilakukan di Kelurahan Petogogan, sementara pendataan di wilayah Pela Mampang masih berlangsung. Pemprov DKI menargetkan proses pembebasan lahan dapat segera dimulai sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
“Pak Gubernur meminta agar pembebasan lahan bisa segera dilakukan, sehingga pembangunan fisik dapat langsung berjalan,” katanya.
Proyek normalisasi Kali Krukut dijadwalkan mulai direalisasikan pada 2026. Tahap awal akan difokuskan pada penetapan lokasi (penlok) serta pembebasan lahan warga.
Padahal, rencana normalisasi Kali Krukut telah digagas lebih dari satu dekade lalu, namun selalu tertunda. Saat meninjau langsung kondisi sungai pada November 2025, Gubernur Pramono menegaskan komitmennya untuk merealisasikan proyek ini sebagai solusi jangka panjang pengendalian banjir di Jakarta Selatan.
Dengan normalisasi Kali Krukut, Pemprov DKI berharap kawasan Cilandak, Kemang, dan Mampang tak lagi menjadi langganan banjir, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan dan keselamatan warga di sepanjang aliran sungai.