Finnews.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan anggaran khusus untuk rehabilitasi dan relokasi korban bencana di Sumatera dan Aceh sudah dianggarkan dan dikunci oleh pemerintah pusat.
Ini menjadi sinyal kuat upaya pemulihan, khususnya penyediaan tempat tinggal, menjadi prioritas utama negara.
“Kami sudah merencanakan dan mengalokasikan anggarannya secara tuntas untuk pembangunan hunian sementara dan juga hunian tetap. Pemerintah memastikan ini. Namun, kami mohon waktu karena prosesnya memang membutuhkan tahapan yang tidak singkat,” ujar Presiden Prabowo, sebagaimana diliput melalui siaran resmi YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 13 Desember 2025.
Meskipun jaminan dana sudah diberikan, Presiden Prabowo secara terbuka meminta pengertian dari seluruh masyarakat yang tengah menghadapi masa sulit.
Dia menekankan pembangunan infrastruktur pasca-bencana, terutama hunian yang layak, memerlukan proses teknis dan administratif.
Presiden meminta waktu kepada masyarakat terdampak untuk bersabar, namun menjamin bahwa seluruh jajaran pemerintahan bekerja tanpa henti untuk mempercepat proses bantuan.
“Kami memohon kesabaran dari Bapak/Ibu sekalian. Saya tidak bisa menyelesaikan ini dalam sekejap mata. Kita sudah bekerja keras dengan kemampuan terbaik kita. Saya meminta ketabahan dan kesabaran Anda semua. Yakinlah, kita pasti akan membantu. Tenang saja,” pungkasnya.
Menteri Maruarar: 2.000 Rumah dari CSR
Komitmen finansial dari Presiden diperkuat oleh dukungan sektor swasta melalui inisiasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, sebelumnya telah mengungkapkan adanya sumbangan signifikan dari sektor industri.
Maruarar mengumumkan bahwa program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan berkomitmen mendanai pembangunan hingga 2.000 unit rumah bagi para penyintas bencana di tiga provinsi utama: Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Maruarar Sirait menyebutkan bantuan ini adalah manifestasi konkret dari prinsip gotong royong bangsa.