finnews.id – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) berdampak pada puluhan ribu mahasiswa yang berasal dari tiga provinsi tersebut.
Menurut Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), sebanyak 22 ribu mahasiswa dari tiga provinsi itu terdampak langsung bencana.
“Dalam catatan terakhir itu ada sekitar 22 ribu mahasiswa yang terdampak bencana ini,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdiktisaintek, Khairul Munadi, Sabtu, 13 Desember 2025.
Ia menyampaikan hal itu di sela-sela penyerahan bantuan dari Kemendiktisaintek kepada mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) yang turut menjadi korban banjir bandang dan tanah longsor.
Menurut Khairul, 22 ribu mahasiswa yang terdampak itu dalam tahap atau kondisi yang bervariatif. Ada yang terkena langsung, kerusakan tempat tinggal hingga orang tuanya yang turut menjadi korban bencana.
“Adik-adik mahasiswa yang mengalami langsung bencana ini, seperti orang tuanya yang ikut terdampak akan berdampak pula pada pembiayaan pendidikan mereka,” ujar dia.
Sejumlah Perguruan Tinggi Terdampak Bencana Terus Perbaharui Data
Dirjen Dikti mengatakan data tersebut belum bisa dikatakan valid karena saat ini beberapa perguruan tinggi di daerah terdampak bencana masih terus memperbaharui data. Di saat bersamaan sejumlah mahasiswa juga sudah berangsur kembali ke rumah masing-masing.
Ia memastikan Kemendiktisaintek akan terus hadir dan mengawal pendataan tersebut untuk memastikan setiap korban atau penyintas banjir bandang dan tanah longsor, khususnya mahasiswa mendapatkan bantuan sesuai skala prioritas yang ditetapkan.