finnews.id – Kepolisian akhirnya mengungkap penyebab utama kematian puluhan korban dalam tragedi kebakaran Gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan medis terhadap seluruh jenazah, Biro Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Rodokpol) Pusdokkes Polri memastikan bahwa sebagian besar korban meninggal akibat menghirup gas karbon monoksida (CO).
Kabidyandokpol Pusdokkes Polri, Kombel Pol Ahmad Fauzi, menjelaskan dalam konferensi pers di RS Polri bahwa temuan tersebut didapat dari pemeriksaan luar dan analisis laboratorium.
“Kesimpulan kami, penyebab kematian para korban adalah paparan karbon monoksida yang terhirup saat kebakaran terjadi,” ujarnya, Rabu.
Mengapa Karbon Monoksida Mematikan?
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol Dr. Martinus Ginting, menerangkan bahaya CO yang sangat cepat merusak tubuh manusia. Dalam kondisi normal, hemoglobin akan membawa oksigen ke seluruh organ vital. Namun ketika seseorang menghirup CO, gas tersebut mengikat hemoglobin jauh lebih kuat dibanding oksigen.
“Akibatnya, aliran oksigen ke otak, jantung, dan organ vital lainnya terhenti. Ini bisa menyebabkan kerusakan organ, gangguan saraf, hingga kematian,” kata Martinus.
Ia menegaskan bahwa kadar CO yang tinggi dalam darah korban menjadi bukti kuat penyebab mereka tidak bisa bernapas dan meninggal di lokasi.
22 Korban Berhasil Teridentifikasi
RS Polri sebelumnya telah menyelesaikan identifikasi terhadap 22 korban kebakaran Gedung Terra Drone. Seluruh jenazah telah dikenali dan disampaikan kepada pihak keluarga.
Berikut daftar lengkap korban yang teridentifikasi:
- Rufaidha Lathiifunnisa (22)
- Novia Nurwana (28)
- Yoga Valdier Yaseer (28)
- Pariyem (31)
- Ninda Tan (32)
- Muhammad Ariel Budiman (24)
- Mochamad Apriyana (40)
- Della Yohana Simanjuntak (22)
- Nazaellya Tsabita Nurazisha (27)
- Athiniyah Isnaini Rasyidah (18)
- Siti Sa’addah Ningsih (24)
- Emilia Salim Tan (43)
- Ervina (25)
- Chandra Faajriati Khasanah (19)
- Tahsya Larasati Ramadhani (25)
- Sendy Wijaya (37)
- Rayhansyah Pinago Sipahutar (24)
- Chintia Leni Novaressa (29)
- Rosdiana (26)
- Muh Ikhsanul Mirja (27)
- Syaiful Fajar (38)
- Assyifa Mulandar (25)
Penanganan Korban Berjalan Intensif
Pusdokkes Polri memastikan bahwa seluruh proses identifikasi dilakukan dengan standar tertinggi, termasuk pemeriksaan forensik, pendataan medis, serta pendampingan bagi keluarga korban.
Temuan mengenai paparan karbon monoksida diharapkan menjadi perhatian publik mengenai bahaya asap pekat dalam insiden kebakaran, yang sering kali jauh lebih mematikan dibanding api itu sendiri.
- bahaya karbon monoksida
- daftar korban kebakaran Terra Drone
- hasil pemeriksaan RS Polri
- identifikasi jenazah korban kebakaran
- karbon monoksida CO kebakaran
- kebakaran Gedung Terra Drone
- kebakaran Kemayoran Jakarta Pusat
- konferensi pers Polri kebakaran
- Korban kebakaran Terra Drone
- paparan gas CO
- pemeriksaan laboratorium korban
- penyebab kematian korban kebakaran
- polisi ungkap penyebab kematian
- proses identifikasi jenazah
- Pusdokkes Polri