finnews.id – Di penghujung tahun 2025, sejumlah negara di Asia Tenggara dilanda bencana alam. Selain Indonesia, banjir dan longsor juga terjadi di Sri Lanka, Thailand, dan Malaysia
Atas terjadinya bencana alam ini, PBB menyampaikan belasungkawa untuk para korban. Dalam konferensi pers pada Selasa, 2 Desember 2025, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric menyampaikan pernyataan Sekjen PBB, Antonio Guterres terkait situasi tersebut.
“Sekretaris Jenderal Antonio Guterres amat berduka cita atas jatuhnya korban jiwa akibat banjir dan longsor yang parah di Sri Lanka, Indonesia, Thailand, dan Malaysia,” kata Dujarric.
Ia menambahkan bahwa Sekjen PBB bersolidaritas dengan para korban dan siap mendukung upaya kemanusiaan di negara-negara terdampak.
“Sekretaris Jenderal mengungkapkan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan menyatakan bersolidaritas kepada semua yang terdampak banjir besar tersebut,” ujarnya.
Menurut Dujarric, PBB terus berkomunikasi dengan otoritas negara-negara terdampak dan siap membantu operasi penyelamatan maupun respons tanggap bencana.
“PBB berkomunikasi secara dekat dengan otoritas di negara-negara tersebut dan, tentu saja, selalu siap mendukung operasi penyelamatan dan tanggap bencana,” katanya.
Korban Meninggal Bencana di Sumatra Menyentuh Angka 499 Jiwa
Saat ini penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera dalam tahap tanggap darurat.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan bahwa korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Selasa (2/12), mencapai 708 jiwa dan yang dinyatakan masih hilang ada 499 jiwa.
“Rinciannya Sumatera Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian untuk Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, yang masih hilang 227 jiwa,” kata Abdul Muhari.
Untuk Sumatera Barat, lanjutnya, korban jiwa ada 196 jiwa dan dinyatakan masih hilang ada 117 jiwa.