Dari kota berpenduduk 100 ribu orang itu ia mengendarai mobil menuju timur. Saya pernah mengendarai mobil dari Seattle (dekat Bellingham) menuju DC. Setiap hari mengemudi tujuh atau sembilan jam. Perlu waktu lima hari.
Kendaraan Rahmanullah sudah ditemukan di satu tempat di DC. Tapi belum diungkap jenisnya. Dari tempat ia parkir itu ia berjalan mendatangi tentara yang sedang patroli. Mendekati mereka. Lalu dor! Dor! Dua orang tersungkur. Terkena peluru di kepala dan dada.
Salah satu yang tidak kena tembak menyergap Rahmanullah. Senjatanya dirampas: revolver kaliber .357 Magnum Smith & Wesson.
Nama pahlawan penyergap itu juga belum diumumkan. Aksinya telah menyelamatkan tentara lainnya dari aksi perorangan Rahmanullah. Dua korban dibawa ke rumah sakit. Sarah Beckstrom (gadis 20 tahun) akhirnya meninggal dunia. Andrew Wolfe (24 tahun) masih kritis. Salah satu media di Amerika menyebut Sarah baru sehari bertugas sebagai tentara.
Belum diungkap juga, sudah berapa hari Rahmanullah berada di DC. Apakah baru hari itu tiba. Kalau sudah beberapa hari di mana ia tinggal selama di DC.
Keesokan harinya, tepat di hari Thanksgiving, rumah Rahmanullah di Bellingham didatangi FBI. Rahmanullah tinggal di sebuah rumah apartemen kelas murah: sewanya USD2.000 sebulan.
Rahmanullah sudah empat tahun di situ. Bersama istrinya yang berjilbab dan lima orang anaknya –yang tertua umur 14 tahun.
Di hari Thanksgiving itu pintu apartemen Rahmanullah digedor keras: ”kami FBI,” kata yang menggedor. Lalu melakukan penggeledahan. Istri Rahmanullah dibawa FBI –tapi anak-anaknya tidak diikutkan.
Para tetangga, menurut media di Bellingham, mengenal Rahmanullah sebagai orang yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah komplain, tidak pernah bicara. Penduduk Bellingham umumnya liberal, tidak peduli orang lain, terbuka kepada siapa saja.
Karena itu banyak imigran datang ke Bellingham atau negara bagiannya, Washington.
Tapi orang Afghanistan terbanyak tinggal di California. Yang kedua tinggal di Texas. Barulah di Washington.