finnews.id – Pemerintah saat ini tengah melakukan pendataan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdampak banjir bandang di beberapa daerah di Sumatera.
“Sedang diinventarisir,” ujar Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar saat ditemui wartawan di Bandung, Senin.
Banjir dan longsor kembali melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada akhir November 2025 akibat hujan lebat yang membuat sungai meluap.
Di Aceh, luapan sungai membanjiri permukiman dan lahan pertanian, sehingga ribuan warga mengungsi ke 35 titik pengungsian. Dua jembatan penghubung antar-desa di Lhokseumawe juga putus akibat banjir.
Di Sumatera Barat, bencana paling parah terjadi di Pasaman Barat, di mana Sungai Batang Pasaman meluap menutupi badan jalan nasional di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman.
Sementara di Sumatera Utara, banjir dan longsor menenggelamkan ruas jalan dan jembatan di jalur penghubung antara Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan.
Hingga hari ketujuh darurat bencana, tim gabungan mencatat korban meninggal dunia meningkat menjadi 217 orang setelah beberapa korban yang sebelumnya hilang ditemukan.
Di Aceh, tercatat 96 jiwa meninggal dan 75 orang masih hilang, sedangkan di Sumatera Barat jumlah korban meninggal mencapai 129 orang, 118 masih hilang, dan 16 mengalami luka-luka.