Home News Luhut Blak-Blakan Soal Bandara IMIP: Dulu Saya yang Rencanakan, Saya Tanggung Jawab
News

Luhut Blak-Blakan Soal Bandara IMIP: Dulu Saya yang Rencanakan, Saya Tanggung Jawab

Bagikan
Luhut Blak-Blakan Soal Bandara IMIP
Luhut Blak-Blakan Soal Bandara IMIP
Bagikan

Finnews.id – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, angkat bicara mengenai sejarah pembangunan bandar udara yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah.

“Sebagai mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, saya bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan investasi nasional selama kurang lebih sebelas tahun,” ungkap Luhut di Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.

Luhut mengungkapkan pembangunan kawasan industri Morowali merupakan salah satu tonggak awal gagasan hilirisasi, yang sudah ia pikirkan sejak menjabat di Kementerian Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2001.

“Salah satu tonggak awalnya adalah pembangunan kawasan industri Morowali yang dimulai pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diresmikan pada era Presiden Joko Widodo. Dari situlah lahir pemikiran Indonesia tidak boleh terus mengekspor bahan mentah,” jelasnya.

Dulu China yang Siap Investasi di IMIP

Namun, Luhut mengakui bahwa mendatangkan investor asing bukanlah hal yang mudah. Setelah mempelajari kesiapan negara-negara dari segi investasi, pasar, dan teknologi, hanya Tiongkok yang saat itu siap dan mampu memenuhi kebutuhan Indonesia.

“Atas izin Presiden Joko Widodo, saya bertemu Perdana Menteri Li Qiang untuk menyampaikan permintaan Indonesia agar Tiongkok dapat berinvestasi dalam pengembangan industri hilirisasi,” urainya.

Luhut menyampaikan, hilirisasi nikel dimulai dari penghentian ekspor nickel ore, yang sebelumnya hanya menghasilkan sekitar 1,2 miliar dolar AS per tahun.

Tahun lalu, ekspor sektor ini mencapai 34 miliar dolar AS dan akan meningkat menjadi 36-38 miliar dolar AS pada tahun ini.

Investasi di IMIP Bawa Manfaat untuk Indonesia

Dalam setiap kerja sama investasi strategis, terdapat sejumlah ketentuan yang kami tetapkan dan sampaikan kepada Tiongkok untuk memastikan bahwa investasi tersebut membawa manfaat maksimal bagi Indonesia.

Seperti penggunaan teknologi terbaik, pemanfaatan tenaga kerja lokal, pembangunan industri terintegrasi dari hulu ke hilir, dan transfer teknologi serta capacity building.

Bagikan
Artikel Terkait
Reuni 212 Monas Padat Total, 12 Kereta Api Berhenti di Jatinegara, Ini Daftarnya
News

Reuni 212 Monas Padat Total! 12 Kereta Api Berhenti di Jatinegara, Ini Daftarnya

Finnews.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta telah...

Kasus DJKA Makin Panas, Dua Tersangka Baru Langsung Diseret ke Tahanan KPK
News

Kasus DJKA Makin Panas: Dua Tersangka Baru Langsung Diseret ke Tahanan KPK

Finnews.id – Kasus dugaan suap dalam proyek pembangunan dan perawatan jaringan kereta...

Pasukan Perdamaian RI ke Gaza akan dipimpin Jenderal bintang tiga.
News

Soal Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza, Wamenlu: Koordinasi Masih Berlanjut

finnews.id – Koordinasi soal pengiriman pasukan perdamaian masih terus berlangsung di antara...

Presiden Prabowo kunjungi wilayah terdampak bencana di Sumatra. Foto: Setneg
News

Prabowo Sebut Pemulihan Listrik di Sumbar Hampir 100 Persen

finnews.id – Pasokan listrik di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dipastikan hampir pulih...