Aset Strategis TNI AU Dimobilisasi, Mempercepat Bantuan dan Pemulihan Jaringan Listrik Aceh
Finnews.id – TNI Angkatan Udara (TNI AU) memobilisasi sejumlah pesawat angkut berat terbaiknya dalam operasi kemanusiaan terpadu untuk wilayah Sumatera dan Aceh yang dilanda bencana. Aset strategis seperti pesawat A400M, C-130 Hercules, dan C-130J Super Hercules disiapkan untuk lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, membawa berbagai kebutuhan mendesak bagi masyarakat terdampak bencana.
Langkah cepat ini menjadi wujud nyata komitmen TNI AU yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis (AMPUH), sesuai inisiasi Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, dalam penanganan situasi darurat di seluruh wilayah Indonesia.
Super Hercules Mendukung Percepatan Pemulihan Infrastruktur Vital
Fokus utama operasi logistik ini tidak hanya pada bantuan sosial, tetapi juga pada pemulihan infrastruktur vital. Sebelumnya, TNI AU telah mengerahkan Pesawat C-130J Super Hercules dari Skadron Udara 31. Pesawat angkut canggih ini diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, pada Kamis 27 November 2025 membawa material tower darurat.
Pengiriman ini menjadi bagian krusial dari percepatan pemulihan jaringan listrik yang dilaksanakan TNI AU bersama PT PLN (Persero). Hasil penelusuran PLN menunjukkan kerusakan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) terus meningkat. Dari sebelumnya lima tower roboh, kini total 12 tower SUTT 150 kV mengalami kerusakan parah pada jalur Bireun-Arun, Brandan-Langsa, dan Peusangan-Bireun. Kondisi ini menuntut penambahan dan distribusi material yang sangat cepat ke titik-titik terdampak.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Aceh, Eddi Saputra, mengapresiasi dukungan TNI AU. Material tower darurat telah mendarat dengan selamat di Aceh dan segera diangkut menggunakan helikopter menuju titik kerusakan untuk pembangunan tower darurat.
“Kolaborasi dengan TNI AU melalui pengiriman material menggunakan pesawat Hercules sangat membantu, terutama untuk menjangkau lokasi-lokasi yang tidak dapat ditembus lewat darat,” jelasnya. Begitu material tiba, tim langsung bergerak cepat mengirimkannya ke titik-titik prioritas.