Polri Kerahkan Kekuatan Penuh, Fokus Utama Evakuasi dan Pencarian Korban di Sumut
Finnews.d – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah memaksimalkan kekuatan personelnya demi mempercepat penanganan bencana hidrometeorologi, yang meliputi banjir dan longsor, di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Dalam operasi kemanusiaan masif ini, total 1.030 personel telah dikerahkan sejak awal pekan ini untuk menyelamatkan warga dan memulihkan kondisi di titik-titik terdampak.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Trunoyudo, menegaskan bahwa fokus utama institusi adalah evakuasi, pencarian korban, dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Kekuatan yang dikerahkan melibatkan seluruh tingkatan, mulai dari Polsek, Polres, hingga Polda.
221 Bencana Tersebar di 12 Kabupaten/Kota
Berdasarkan laporan, terjadi 221 kejadian bencana yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Sumut. Rincian kejadian meliputi 119 insiden longsor, 90 banjir, 10 pohon tumbang, dan 2 angin puting beliung.
Dampak dari serangkaian bencana tersebut sangat signifikan terhadap korban jiwa dan pengungsi. Data terbaru mencatat total terdapat 212 korban jiwa, dengan rincian:
43 orang meninggal dunia.
81 orang mengalami luka-luka.
88 orang masih dalam proses pencarian.
1.168 warga terpaksa mengungsi.
Tapanuli Utara Menjadi Wilayah Paling Parah Terdampak
Pada skala kewilayahan, beberapa Polres mencatat dampak yang sangat berat. Polres Tapanuli Utara menjadi wilayah yang paling terdampak, mencatat 54 kejadian bencana yang berakibat pada 41 korban meninggal dan 31 orang dinyatakan hilang, serta 134 warga harus mengungsi.
Sementara itu, Polres Sibolga melaporkan 11 kejadian longsor dengan 61 korban jiwa, di mana 47 orang di antaranya masih hilang. Selain itu, Polres Langkat mencatat 27 kejadian dengan jumlah pengungsi tertinggi, yakni mencapai 750 jiwa.
Tindakan Cepat Polri: Dari Evakuasi Hingga Pemasangan Starlink
Polri segera mengambil berbagai langkah terukur untuk mempercepat penanganan dan pemulihan. Tindakan di lapangan meliputi pembersihan akses jalan yang tertutup puing longsor, operasi pencarian dan evakuasi korban, pelayanan kesehatan darurat, hingga pengaturan lalu lintas.